Zakat


1. Zakat adalah sedekah wajib dan sedekah sunnah atau nafkah, hak dan maaf, yang dapat membersihkan pelakunya dari dosa dan menunjukkan kebenaran imannya. Syarat: berakal, baligh, dan merdeka.

2. Hukum zakat
Merupakan rukun islam ketiga. Hukumnya adalah wajib pada harta-harta tertentu.
Al-Baqaroh: 43
Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'. Ancaman bagi yang enggan mengeluarkan zakat adalah sebagai orang-orang yang merugi di hari kiamat.

3. Hukum orang yang enggan mengeluarkan zakat. Jika enggan karena tidak mengakui kewajiban, maka ia telah berlaku kafir. Jika karena bahkil, dengan tetap mengakui hukum wajibnya, maka ia berdosa dan boleh dilakukan pemaksaan/diperangi terhadapnya dengan memberikan hokum ta’zir (hukuman di bawah hukuman had atau sesuai hadnya dan tidak berlebih).

4. Kewajiban membayar zakat. QS. Al-Baqarah: 110 “Dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat”.

5. Dorongan untuk mengeluarkan zakat, disebutkan dalam banyak ayat di Al-Qur’an, yaitu: At-Taubat: 71,103 dan104, Adz-Dzariyat:15-19, Al-Hajj: 41. Dan juga dalam hadish, HR. Tirmidzi: “Ada 3 hal yang aku bersumpah atasnya dan aku akan memberitahukan kepada kalian sehingga peliharalah. Yaitu: bahwa harta tidak akan berkurang karena dikeluarkan zakatnya., tidak juga seorang yang dizhalimi apabila bersabar atasnya melainkan Allah akan menambah kemuliaan karenanya, dan tidaklah seorang hamba membuka pintu untuk meminta-minta melainkan Allah akan membukakan baginya pintu kemiskinan”.

6. Kepada siapa zakat diwajibkan? Diwajibkan kepada muslim berakal, baligh dan merdeka yang memiliki harta yang jumlahnya telah mencapai nisab, apapun bentuk kekayaan itu harus dikeluarkan zakatnya.

7. Syarat-syarat dalam nisab
Jika harta yang berkembang sendiri misalnya tanam-tanaman, biji, dan buah maka zakatnya adalah saat panen. Jika harta yang sengaja dikembangkan, misalnya perniagaan dan hewan ternak, maka ditetapkan zakatnya adalah satu tahun.

8. Syarat niat dalam mengeluarkan zakat adalah kewajiban.

9. Penunaian zakat pada waktunya, menunda-nunda kebaikan adalah amalan yang tidak terpuji.

10. Mempercepat menunaikan zakat ada yang membolehkan, ada yang tidak.

11. Harta yang harus dikeluarkan zakatnya: emas, perak, perhiasan, perniagaan, tanaman, buah-buahan, tanah sewa, madu,hewan ternak, hasil tambang, dan kekayaan yang diinvestasikan.

12. Zakat emas dan perak
a. Kewajiban menunaikan zakat emas dan perak sebagaimana terdapat pada QS. AT-Taubat: 34-35
b. Nishab emas
Nishabnya adalah 20 dinar (85 gram) dan telah mencapai satu tahun. Zakat sebesar seperempat atau setengah dinar (2,5% dari 85 gram). Jika lebih dari 20 dinar kena zakat 2,5%-nya. Jika lebih rendah dari 20 dinar tidak kena zakat. Satu dinnar adalah 4,25 gram.
c. Hukum emas campuran, jika pencampuran emas tidak merubah warna dan kadarnya, maka gugur hukum pencampurannya.
d. Hukum bagi yang tidak membayar zakat emas adalah diazhab dengan siksaan sangat pedih di hari kiamat.
e. Nishab perak
Nishabnya adalah 200 dirham (595 gram) dan telah mencapai satu tahun. Zakat sebesar 2,5%. Satu dirham adalah 2,975 gram.
f. Tidak boleh menggabungkan antara emas dan perak
g. Kewajiban membayar zakat emas dengan nilai perak tidak mempunyai dalil
h. Zakat perhiasan, untuk lebih baiknya hendaklah menunaikan zakat atas perhiasan yang terbuat dari emas atau perak.
i. Zakat perhiasan selain emas dan perak tidak ada kewajiban zakat, kecuali jika sebagai barang perniagaan.
j. Mengeluarkan emas dari perak, dan perak dari emas, menurut Imam Syafi’i tidak dibolehkan.

13. Orang yang meninggal dan masih mempunyai kewajiban zakat maka warisnya yang menanggungnya.

14. Harta yang bercampur hutang maka bayarlah hutang terlebih dahulu. Sisa hutang dihitung hisabnya.

15. Zakat barang perniagaan
a. Kewajiban menunaikan zakat barang perniagaan. HR. Abu Dawud: “Sesungguhnya Rasullullah memerintahkan kepada kita untuk mengeluarkan zakat dari barang yang disediakan untuk dijual”.
b. Kapan suatu barang menjadi barang perniagaan? Ada 2 syarat, pertama adalah barang itu diperoleh melalui usaha seperti jual-beli, pernikahan, perceraian, hibah, wasiat, harta rampasan perang, atau usaha-usaha lain. Kedua adalah adanya niat untuk dijadikan barang perniagaan, kecuali warisan.
c. Cara menunaikan zakat perniagaan, dihitung nisabnya setelah setahun, zakat sebesar 2,5%.

16. Zakat tanaman dan buah-buahan.
a. Kewajiban menunaikan zakat tanaman dan buah-buahan. QS. Al-Baqarah:267 dan QS. Al-An’am: 141
b. Nishab: minimal 5 wasaq (825 liter atau 558,5136 kg/564,82kg) tanpa kulit, 10 wasaq jika ada kulit. Zakat 10% jika disirami air hujan, 5% jika disirami dengan tenaga manusia. Jika keduanya dan sebanding maka zakatnya 15%, jika tidak sebanding maka mengikuti proporsi yang lebih besar.
c. Hukum zakat tanah sewaan, jika disewakan dan ditanami maka penyewa harus membayar zakat atas hasil tanam tersebut.
d. Kapan zakat wajib dikeluarkan? Saat panen untuk biji-bijian dan masak untuk buah-buahan.

17. Mengeluarkan yang baik dalam menunaikan zakat
QS. Al-Baqrah: 267
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.


18. Zakat madu, ada yang mengatakan ada zakatnya, ada yang tidak.

19. Zakat hewan
a. Syarat-syarat: mencapai nishab, telah sampai masa haulnya, digembalakan (dikembangbiakkan)
b. Zakat unta: tidak ada zakat jika kurang dari 5 ekor,. Jika 5 ekor, zakat 1 ekor kambing, 10 ekor zakatnya 2 ekor kambing, 15 ekor zakatnya 3 ekor kambing, 20 ekor zakatnya 4 ekor kambing. Jika 25 ekor, maka telah mencapai haul, zakatnya 1 ekor binthu makdhah (unta betina berumur 1 tahun, menginjak tahun ke-2) atau 1 ekor bintu labun (unta jantan 2 tahun, menginjak tahun ke-3), demikian seterusnya sampai mencapai 46 ekor. Jika sudah 46 ekor zakatnya 1 ekor hiqah (unta betina umur 3 tahun, menginjak tahun ke-4), demikian seterusnya sampai mencapai 60 ekor. Zakat 60 ekor adalah jadza’ah (unta betina 4 tahun, menginjak tahun ke-5). Haul seterusnya adalah 76 ekor zakatnya 2 ekor bintu labun, 91 ekor zakatnya 2 ekor hiqah, 121 ekor zakatnya 3 ekor bintu labun. Demikian seterusnya.
c. Zakat sapi: hisab adalah jika telah mencapai 30 ekor. 30-39 ekor zakatnya 1 ekor tabi’ (sapi umur 1 tahun, menginjak tahun ke-2), 40-59 ekor zakatnya 1 ekor musinnah (sapi umur 2 tahun, menginjak tahun ke-3), 60-69 ekor zakatnya 2 ekor tabi’, 70-79 ekor zakat 1 ekor tabi’ dan 1 ekor musinnah, demikian seterusnya.
d. Zakat kambing: nisab adalah jka telah mencapai 40 ekor. 40-120 ekor zakatnya 1 ekor kambing. 121-200 zakatnya 2 ekor kambing. 201-300 zakatnya ekor kambing. Demikian seterusnya.
e. Mengeluarkan hewan terbaik sebagai zakat
Muttafaqun ‘Alaih: “Tidak boleh dikeluarkan untuk zakat bagi binatang yang telah tua, buta, dan juga yang digunakan sebagai pejantan”.
f. Zakat selain hewan yang disebutkan: tidak ada kewajibab zakat atas kuda, bighal, keledai, kecuali jika diperdagangkan.

20. Zakar rikaz dan tambang
a. Pengertian rikaz: harta yang dipendam orang jahiliyah (harta karun).
b. Rikaz yang wajib dikeluarkan: tembaga, perak, besi, timah, kuningan, emas perak.
c. Nisab: seperlima (20%)
d. Hasil tambang: nisab adalah 5% dikeluarkan saat hasil tambang diperoleh.

21. Mengenai harta yang difungsikan (investasikan) ada zakatnya jika mencapai nisab.

22. Zakat yang hilang. Jika zakat sudah dihitung, kemudian barang yang dikenai zakat hilang, maka kewajiban zakat tetap berlaku.

23. Pengakhiran zakat tidak menggugurkannya.

24. Orang-orang yang berhak menerima zakat (QS. At-Taubat:60)
a. Fakir, adalah golongan orang yang tidak punya harta, tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok.
b. Miskin, golongan orang yang dalam kondisi kekurangan, tetapi tidak mengemis dan tidak pula meminta belas kasihan orang lain.
c. Pengurus zakat (amil), diperbolehkan menerima zakat meskipun kaya. Orang kaya yang halal menerima zakat menurut HR. Ahmad, adalah: amil, orang kaya jihat fi sabillillah, orang kaya terlilit hutang, hadiah sebagian dari orang miskin atas zakat yang diterimanya.
d. Mu’allaf, orang yang baru masuk islam yang masih lemah imannya.
e. Memerdekakan budak
f. Orang yang berhutang. HR. Tirmidzi: “Meminta-minta itu dilarang, kecuali bagi orang yang fakir, dililit hutang atau orang yang sakit parah”.
g. Fi Sabilillah, berjuang di jalan Allah
h. Ibnu sabil (musafir), dalam perjalanan dan kehabisan bekal

25. Pendapat para fuqaha’ dalam membagikan zakat, hendaknya zakat dibagikan kepada 8 golongan di atas dengan prioritas, siapa yang paling mebutuhkan dilihat dari situasi dan kondisi, maka didahulukan. Mereka juga berpendapat suami tidak boleh member zakat kepada istri karena tetap dihitung nafkah, sedang istri dibolehkan memberikan zakat ke suami.

26. Sunnah mengeluarkan zakat secara sembunyi-sembunyi
QS. Al-Baqarah: 271 “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

27. Zakat fitrah, hukumnya wajib baik bagi laki-laki, wanita, dewasa, maupun anak-anak.
HR. Muslim: “Tidak ada kewajiban seorang muslim membayar zakat budaknya, kecuali pada zakat fitrah”.
Beberapa hal mengenai zakat fitrah:
a. Hikmah zakat fitrah: membersihkan jiwa orang yang telah berpuasa, bantuan kepada fakir-miskin dan orang yang membutuhkan sehingga menghindari mereka meminta-minta di hari raya dan justru bisa membuat mereka bisa ikut merayakan hari raya.
HR. Abu Dawud: “Rasulullah meajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa, dari kesia-siaan dan kotoran serta sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barangsiapa melaksanakan sebelum pelaksanaan sholat “Ied, maka itu termasuk zakat yang diterima. Sedangkan bagi siapa yang melaksanakan setelah sholat ‘Ied, maka itu termasuk slah satu dari beberapa sedekah biasa (sunnah)”.
b. Ukuran dan jenis makanan untuk zakat fitrah
Zakat berjumlah 1 sha’ gandum atau makanan pokok lainnya. Jika beras adalah 2,5 kg.
c. Yang wajib mengeluarkan zakat fitrah: setiap muslim yang mempunyai tanggungan, baik istri, anak, maupun pembantu, dll.
d. Kapan zakat fitrah itu diwajibkan? Sebelum sholat ‘Ied
e. Mengawalkan waktu pengeluaran zakat fitrah, yaitu satu atau dua hari diperbolehkan.
f. Yang berhak menerima zakat fitrah
Yang berhak adalah 8 golongan seperti di atas, tetapi yang tebih didahulukan adalah fakir miskin.
HR. Baihaqi: “Selamatkanlah mereka (kaum fakir-miskin) dari meminta-minta pada hari ini (hari raya)”.




▼ Zakat adalah termasuk rukun islam. Wajib dibayarkan jika telah mencapai nisab. Zakat fitrah hukumnya wajib, dapat mensucikan yang melakukannya dan dapat menggembirakan yang menerimanya sehingga semuanya dapat merayakan hari raya Idul Fitri dengan gembira.


Sumafone all operator pulsa 24 jam non-stop

0 Komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More