Adab

1. Adab makan
a. Membaca basmalah ketika hendak makan dan hamdalah setelah selesai makan.
Muttafaqun ‘Alaih: “Bacalah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang ada di dekatmu”.
b. Perintah memulai makan dari pinggir piring
HR. Abu Dawud: “Berkah itu turun pada bagian tengah makanan, karenanya makanlah dari tepi makanan tersebut dan jangan mengambil dari tengahnya”.

2. Adab minum: minum 3 kali tegukan disertai basmallah, dilarang bernafas di dalam tempat minum, dilarang meniup pada minuman. HR. Tirmidzi: “Janganlah kalian minum dengan satu nafas seperti keledai, tetapi minumlah 2 atau 3 kali, dan bacalah bismilah jika kalian hendak minum, dan Alhamdulillah jika telah selesai melakukannya”.

3. Adab berpakaian: jika mendapat pakaian (barang) baru hendaknya mengucap pujian, meminta kebaikan darinya, dan berlindung dari keburukannya kepada Allah.

4. Adab tidur: Tidur miring menghadap kiblat, tangan di bawah pipi, tubuh sebelah kanan di bawah dan berdo’a sebelum tidur. Tidur tengkurap dimurkai Allah.

5. Adab dalam majelis: hendaknya tidak ikut majelis yang tidak dalam kebaikan, jika duduk dalam majelis jangan ditengah-tengah dan dudukilah yang kosong. Lebih baik meluaskan tempat duduk. Dilarang menempati tempat duduk orang lain yang terlebih dahulu.

6. Adab megucapkan salam: dilarang masuk rumah orang lain tanpa salam dahulu, ucapakan salam kepada orang yang dikenal maupun tidak, sebaik-baiknya manusia adalah yang mulai mengucap salam, orang yang berjalan mengucap salam pada yang duduk, orang yang sedikit jumlahnya mengucap salam pada yang banyak, orang yang naik kendaraan mengucap salam pada yang berjalan, dilarang mengucapkan salam pada non-muslim, jika mendapat salam dari ahlul kitab jawabannya ‘Wa’alaikum’.

7. Adab meminta izin: dilarang masuk rumah tanpa izin yang punya, anak-anak minta izin pada orangtuanya, minta izin adalah 3 kali (jika boleh menjadi haknya, jika tidak maka kembalilah).

8. Disunahkan mendo’akan orang yang bersin: Jika bersin ucapkan alhamdullillah, orang yang mendengar membalas dengan ucapan “yarhakumullahu” (Semoga Allah member rahmat kepadamu) dan yang bersin membaca “yahdikummulahu wa yushlihu baalakum”. Sedang jika ada yang bersin tidak mengucapkan alhamdullillah, maka orang disampingnya hendaknya yang mengucapkannya. Bersin disukai Allah, sedangkan menguap tidak disukai Allah.

9. Adab menguap: Hendaknya mulut ditutupi tangan karena syetan hendak masuk, dan mengucapkan astagfirullah.

10. Do’a naik kendaraan: “Subhkanalladzii sahkorrolanaa hadzaa wamaa kunnaa luumuqriniin” artinya Maha suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Jika kembali dari perjalanan: “ayibuna taa ‘ibuuna ‘aabiduuna lirobbinaa hkaamiduun” artinya Kepada Allah kami kembali, bertaubat, beribadat, dan memuji. Menurut HR. Bukhari: “Jika menaiki kendaraan kami bertakbir, jika turun bertasbih”. HR. Abu Dawud: “Tiga do’a yang pasti dikabulkan, doa orang yang dizhalimi, do’a orang yang melakukan perjalanan, dan do’a orangtua untuk anaknya”.

11. Keutamaan siwak
Muttafaqun ‘Alaih: “Sekiranya tidak menyusahkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka bersiwak setiap hendak mengerjakan sholat”. HR. Nasa’i: “Siwak itu membersihkan mulut dan memberikan keridhoan Allah”.

12. Do’a hendak tidur dan bangun tidur
Ketika hendak tidur membaca: “Bismikallahumma ahyaa wa ‘amuut“ artinya Dengan menyebut namamu, Ya Allah aku hidup dan mati. Ketika bangun membaca: “Alhkamdullillahilladzii ‘ahkyaanaa ba’damaa ‘amaatanaa wa’ilaihin nusyuur” artinya Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kematian kami, dan kepada-Nya kami akan kembali.

13. Keutamaan do’a dari kejauhan
HR. Muslim: “Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di tempat berjauhan dikabulkan. Pada kepalanya terdapat malaikat yang diutus, setiap kali dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat itu berucap ‘Amin’, dan bagimu seperi itu”.

14. Diharamkan menghina orang muslim
QS. Al-Hujurat: 11 melarang mencela karena bisa jadi yang dicela lebih baik daripada penyela, dilarang mencela diri sendiri, dilarang memanggil dengan gelar yang buruk.
HR. Muslim: “Cukup bagi seorang berbuat kejahatan jika dia mencela saudaranya muslim”.

15. Diharamkan bersikap sombong
Larangan terdapat dalam QS. Al-Qoshosh: 83, Al-Isro’: 37, Luqman: 18.
HR. Muslim: “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar atom kesombongan. Kesombongan menolak kebenaran dan menghinakan orang lain”.
Muttafaqun ‘Alaih: Penghuni neraka adalah orang yang kasar, orang yang berjalan dengan membusungkan dada, dan orang yang sombong”.
Muttafaqun ‘Alaih: “Alllah tidak akan melihat pada hari kiamat kelak orang yang menjulurkan kainnya karena sombong”.
HR. Muslim: “Keperkasaan adalah kain sarung-Ku dan kesombongan adalah jubah-Ku, barangsiapa menandingi salah satu dari keduanya, maka Aku akan menyiksanya”.


▼ Hendaknya adab-adab itu diperhatikan. Setiap apa yang kita perbuat di dunia pastilah dihitung amalannya. Dimulai dengan hal-hal yang kecil sehingga akan menjadi kebiasaan yang baik.

Sumafone all operator voucher tronik 24 jam non-stop

0 Komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More