Birrul walidain dan silaturahmi

1. Birrul Walidain (berbakti kepada kedua orangtua)
Muttafaqun ’Alaih: “Wahai Rasullullah siapa yang paling berhak saya pergauli dengan baik? Rasullullah menjawab: ‘Ibumu!’, Orang itu bertanya lagi: ‘Lalu siapa?’, ‘Ibumu!’ jawab beliau: ‘Lalu siapa lagi?’ Beliau menjawab: ‘Ibumu!’. ‘Lalu siapa?’ Beliau menjawab: ‘Bapakmu!’. Didahulikan ibu karena banyak pengorbanan, pengabdian, menyusui, mendidik dan tugas lainnya. Setelah ibu, baru bapak, setelahnya adalah saudara dekat.

2. Mendahulukan Birrul Waliadin atas ibadah sunnah. Ingat kisah Jurraj yang mengabaikan panggilan ibunya ketika dia sedang sholat sunnah.

3. Durhaka kepada orangtua
HR. Bukhari Muslim: “Dosa yang sangat besar diantara dosa-dosa besar adalah: Syirik kepada Allah, durhaka kepada orangtua, dan kesaksian palsu”.
Muttafaqun ‘Alaih: “Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan diperpanjang umurnya maka hendaklah dia bersilaturahmi”
Muttafaqun ‘Alaih: “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahmi”.

4. Menghormati teman orangtua
HR. Muslim: “Sesungguhnya bakti yang paling baik adalah jika seorang laki-laki menyambung tali persaudaraan orang yang dicintai ayahnya”.

5. Larangan dengki, benci-membenci, dan jauh-menjauhkan
Muttafaqun ‘Alaih: “Jangan benci membenci, dengki mendengki, dan jauh-menjauhi. Dan jadilah kalian semua hamba Allah yang bersaudara. Dan tidak diperbolehkan bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari 3 hari”.

6. Larangan berprasangka buruk, mencari-cari kesalahan orang lain, saling benci, dan memantau kesalahan orang lain.

7. Menyayangi dan menanggung anak yatim.

8. Menyayangi kaum muslim
HR. Muslim: “Siapa yang tidak menyayangi orang lain, maka dia tidak akan disayang Allah”.

9. Memberikan nasihat itu adalah perbutan yang baik.

10. Keeratan hubungan antara orang-orang yang beriman
HR. Muslim: “Orang mukmin dengan mukmin lainnya laksana bangunan yang masing-masing bagian saling memperkuat”.

11. Diharamkan berbuat zalim, baik zalim kepada Allah, sesama manusia, maupun hewan dan alam.

12. Menutup aib orang muslim. Yang dimaksud adalah aib yang bukan kerusakan, jika merupakan aib maksiat maka harus diawalkan mengingatkan.

13. Kasih sayang dan kelemahlembutan di antara orang-orang mukmin

14. Larangan berbohong
Muttafaqun ‘Alaih: “Bukanlah pendusta itu orang yang melakukan perbaikan di antara umat manusia, melahirkan kebaikan, atau mengucapkan suatu hal yang baik”. Kebohongan kadang diperbolehkan jika faedah yang didapat lebih besar.

15. Orang yang dapat mengendalikan diri ketika marah
Muttafaqun ‘Alaih: “Bukanlah orang yang kuat itu karena perkelahian, tetapi yang disebut kuat adalah yang dapat mengendalikan diri ketika marah”.

16. Larangan memukul wajah (kebaikan akan hilang jika wajah dipukul)
Muttafaqun ‘Alaih: “Jika salah seorang diantara kalian menyerang, maka hendaklah dia menghindari wajah”.

17. Larangan ghibah (mengguncing), benar atau salah perkataan tetap dilarang.

18. Memberikan nasihat dan berbuat baik kepada tetangga. Memelihara hubungan dengan tetangga termasuk bagian dari kesempurnaan iman.

19. Disunahkan bergaul dengan orang-orang sholeh. Orang sholeh akan menularkan keshalehannya kepada kita.

20. Keutamaan berbuat baik kepada putera-puteri

21. Berbuat baik kepada pelayan

22. Larangan memukul dan mencela pelayan
HR. Muslim: “Barangsiapa menuduh budaknya, padahal dia terlepas dari apa yang dituduhkannya tersebut, maka akan diberlakukan baginya hukuman pada hari kiamat kelak, kecuali jika yang dituduhkan benar”.

23. Bersabar atas kematian anak
Muttafaqun ‘Alaih: “Wanita mana saja yang ditinggal mati anaknya, maka baginya mereka akan menjadi tabir dari neraka”.

24. Jika Allah mencintai hamba, maka Dia akan menjadikannya dicintai orang lain.

25. Seseorang akan bersama orang yang dicintainya di akhirat.

26. Memberikan nafkah kepada keluarga
HR. Bukhari Muslim: “Nafkah yang diberikan seseorang kepada keluarganya adalah sedekah”. Hak dari orang yang bertamu adalah dihormati, wajib dijamu selama 3 hari, sesudahnya adalah sedekah.
HR. An-Nasa’i: “Bertamu itu 3 hari. Yang menjadi hadiah adalah satu hari satu malam. Sedangkan segala yang diberikan setelah hari tersebut merupakan sedekah. Dan tidak diperbolehkan baginya berdiam bersamanya (menginap) sehingga dia dipersempit”.

27. Larangan mencela sesama muslim
HR. Bukhari: “Mencela orang muslim adalah kefasikan, sedang membunuhnya adalah kekufuran”.

28. Bergaul dengan orang lain
HR. Bukhari: “Bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, ikutilah keburukan itu dengan kebaikan, niscaya akan menghapuskannya, serta pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”.

29. Menjunjung tinggi rasa malu
HR. Tirmidzi: “Malu itu sebagian dari iman. Iman itu berada di surga., sedangkan ucapan keji itu merupakan kejahatan, kejahatan itu di neraka”.

30. Mengenai do’a orang yang didzalimi
HR. Bukhari Muslim: “Takutlah kamu akan do’a orang yang didzalimi, karena dia dengan Allah tidak terdapat hijab (penghalang)”

31. Mengenai sabar, tidak ada sesuatu apapun yang diberikan kepada seseorang yang lebih baik dan luas dari kesabaran.

32. Mengenai orang yang bermuka dua
HR. Bukhari Muslim: “Sesungguhnya orang yang paling buruk di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang bermuka dua”.

33. Mengenai orang yang suka mengumpat
HR. Muslim dan Tirmidzi: “Tidak akan masuk surga orang yang suka mengumpat”.

34. Mengenai tawadhu’ (merendah)
HR. Muslim: “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah ampunan kepada seseorang melainkan kemuliaan, dan tidaklah seseorang bertawadhu’ kepada Allah melainkan Allah akan meninggikannya”.


▼ Orangtua harus dihormati dan dipatuhi. Berbakti kepadanya adalah wajib, dan berbakti kepada ibu didahulukan. Dalam berinteraksi dengan orang lain harus mengedepankan sikap tawaddu’ dan berkata yang baik-baik. Jika kita mencintai sesama muslim dengan baik, maka Allah akan mencintai kita.


Sumafone all operator pulsa 24 jam non-stop

0 Komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More