Hadiah

1. Hadiah dimaksudkan untuk mewujudkan kasih sayang di antara sesama manusia. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.

2. Hukum hadiah
Hadiah telah disyari’atkan atas penerimaannya dan telah ditetapkan pahala bagi pemberinya.
HR. Ahmad: “Barangsiapa diberi saudaranya kebaikan dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak dia minta, maka hendaklah diterimanya dan jangan menolaknya. Sesungguhnya yang demikian adalah rizki yang diberikan Allah kepadanya”.
HR. Ahmad: “Nabi SAW senantiasa menerima hadiah dan memberikan balasan atasnya”.

3. Diperbolehkan pemberian hadiah antara wanita muslimah dan wanita kafir (Nabi pernah menerima hadiah dari Kaisar Romawi dll).

4. Diharamkan menarik kembali hadiah
HR. Bukhari: “Orang yang menarik kembali hadiahnya adalah seperti anjing yang muntah lalu memakan lagi muntahannya itu”.
Satu-satunya hadiah yang boleh ditarik adalah hadiah (hibah) orangtua atas anaknya. HR. Ahmad: “Tidak dihalalkan seorang Muslim memberi suatu pemberian, lalu menariknya kembali, kecuali orangtua pada apa yang telah diberikan kepada anaknya”.

5. Memperlakukan anak secara adil
HR. Ahmad: “Berlakulah adil di antara anak-anak kalian, berlakulah adil di antara anak-anak kalian, dan berlakulah adil di antara anak-anak kalian”.


▼ Boleh member hadiah kepada orang yang dikasihi. Jika hadiah telah diberikan, haram hadiah itu diambil. Kecuali hadiah orangtua atas anaknya.

Sumafone all operator pulsa murah 24 jam non-stop

0 Komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More