Tentang Zodiak

Ramalan anda minggu ini:
Zodiak       : Virgo
Pekerjaan  : Mulai menjalankan pekerjaan yang tertunda
Asmara      : Ada salah paham
Keuangan   : Ada rezeki tak terduga

Demikian sering kita dapati di halaman koran, majalah, dan tentu saja web. Kita sering menyebutnya dengan ramalan bintang (zodiak). Ramalan bintang sudah menjadi 'gaya hidup' modern anak muda jaman sekarang. Trlebih khusu lagi bagi para pemudi (bahkan muslimah). Namun alangkah baiknya apabila kita meninjau ramalan bintang ini berdasarkan syariat islam.


Ramalan bintang termasuk nujum/perbintangan
Zodiak adalah tanda bintang seseorang yang didasarkan pada posisi matahari terhadap rasi bintang ketika orang tersebut dilahirkan. Zodiak yang dikenal sebagai lambang astrologi terdiri dari 12 rasi bintang (Aries, taurus, gemini, cancer, leo, virgo, libra, scorpio, sagitarius, capricorn, aquarius, dan pisces). Zodiak ini biasa digunakan sebagai ramalan nasib seseorang, yaitu suatu ramalan yang didasarkan pada kedudukan benda-benda tata surya di dalam zodiak. Dalam islam, zodiak termasuk ke dalam ilmu nujum/perbintangan.

Ramalan bintang adalah sihir
Rasullullah bersabda,"Siapa yang mempelajari ilmu nujum berarti ia telah mempelajari cabang dari ilmu sihir, apabila bertambah ilmu nujumnya, maka semakin bertambah pulalah ilmu sihirnya" (HR. Ahmad dengan sanad hasan). Hadist ini dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa ilmu nujum merupakan bagian dari ilmu sihir. Sedangkan hukum sihir sendiri adalah haram dan termasuk kekafiran, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah:102 yang artinya: "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syetan-syetan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka itu mengatakan bahwa Sulaiman itu melakukan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir)".

Ramalan bintang = ramalan dukun
Setiap orang yang menyatakan bahwa ia mengetahui hal yanggaib, maka pada hakekatnya ia adalah dukun. Bai itu tukang ramal, paranormal, ahli nujum dan lain-lain. Oleh karena itu, ramalan yang didapatkan melalui zodiak sama saja dengan ramalan dukun. Hukum membaca ramalan bintang disamakan dengan mendatangi dukun.

Hukum membaca ramalan bintang
  1. Jika membaca zodiak meskipun tidak membenarkan ramalan, maka hukumnya adalah haram, sholat tidak diterima 40 hari. Dalilnya adalah "Barangsiapa yang mendatangi peramal, lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu, maka ia tidak diterima sholatnya selama 40 hari".(HR. Muslim).
  2. Jika membaca zodiak dan membenarkan ramalannya maka termasuk kuffur terhadap ajaram Rasullullah. "Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun, lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka ia telah kuffur dengan wahyu yang diturnkan kepad Muhammad".HR. Imam Ahmad dan Hakim
  3. Jika ia membaca zodiak dengan tujuan untuk dibantah, dijelaskan dan diingkari tentang kesyirikannya, maka hukumnya terkadang dituntut bahkan wajib.

Shio, Fengshui, dan kartu tarot
Di zaman modern sekarang tidak hanya zodiak yang digunakan sebagai sarana untuk meramal nasib. Seiring dengan berkembangnya zaman, ramalan-ramalan nasib dalam bentuk lain yang berasal dari luar pun masuk ke Indonesia. Diantaranya: Shio, Fengshui, kartu tarot. Kesemua hal ini hukumnya sama dengan ramalan zodiak.

Nasib baik dan nasib buruk
Tujuan awal seseorang mencari ramalan adalah ingin mendapat nasib baik dan menghindarkan nasib buruk. Satu hal yang perlu kita renungkan bersama, bahwa sebenarnya nasib baik-buruknya kita telah Allah taqdirkan 50 ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi, sebagaimana Nabi bersabda, "Allah telah menuliskan taqdir seluruh makhluk 50 ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi" HR. Muslim. Hanya Allah yang tahu nasib kita. Yang harus kita lakukan adalah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan hal yang baik dan terhindar dari hal yang buruk sesuai dengan  cara-cara yang disyaratkan, selebihnya kita serahkan kepada Allah.

Terakhir, hayati baik-baik firman Allah dalam QS. Al-Baqarah:216, " Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu". Berbaik sangkalah kepada Allah bahwa apabila kita mendapatkan suatu hal yang buruk, maka pasti ada kebaikan dan hikmah di balikitu semua. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih dan Maha Adil terhadap hamba-hambanya.

Sumber: At-Tauhid

Sumafone all operator pulsa dengan layanan prima

0 Komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More