Imam dan sholat qoshor


1. Mengimami Jama’ah laki-laki dan wanita
Makmum laki-laki boleh di samping kanan, sedang wanita dibelakang (apabila sholat jama’ah dalam satu keluarga). Jika sholat berjamaah di masjid, makmum laki-laki dibelakang imam, disusul anak-anak laki-laki. Dibelakangnya lagi anak-anak perempuan dan makmum wanita.

2. Seorang laki-laki mengimami jama’ah wanita saja diridho’kan.

3. Sebaik-baiknya barisan sholat
HR. Jama’ah: “Sebaik-baiknya barisan sholat kaum laki-laki adalah yang terdepan, dan yang paling buruk adalah terakhir. Sedangkan sebaik-baiknya barisan bagi wanita adalah barisan terakhir, dan yang terburuk adalah barisan terdepan.

4. Wanita mengimami jama’ah wanita dibolehkan. Imam dalam satu barisan dengan makmum.

5. Sholatnya kaum wanita di masjid, diperbolehkan asal tidak menghindari segala sesuatu yang memancing syahwat laki-laki dan menimbulkan fitnah, baik itu berupa perhiasan atau parfum. HR Ahmad dan Abu Dawud: “Janganlah kalian melarang kaum wanita pergi ke masjid, akan tetapi rumah adalah lebih baik bagi mereka”.

6. Bertasbih dan bertepuk. Jika imam melakukan kesalahan jama’ah laki-laki mengingatkan dengan bertasbih (subhanalloh), sedang jama’ah wanita dibolehkan bertepuk.

7. Mengqosor sholat, boleh dilakukan jika mencapai jarak tertentu.

8. Tempat dibolehkannya mengqosor sholat. Sebagian ulama salaf berpendapat, bahwa orang yang berniat melakukan perjalanan boleh mengqosor sholat, meskipun itu dirumahnya sendiri.

9. Menjama’ 2 sholat diperbolehkan apabila melihat dari satu keadaan berikut:
a. Menjama’ sholat ketika di Arafat dan Muzdalifah, hukumnya sunnah
b. Ketika dalam perjalanan. Baik menjama’ atau mengqosor tidak disyari’atkan adanya niat.
c. Menjama’ sholat di masjid ketika turun hujan
d. Menjama’ sholat karena sakit atau ada halangan

10. Etika perjalanan
a. Diperbolehkan melakukan perjalanan pada setiap saat, Rasullullah paling suka melakukan perjalanan di hari kamis karena merupakan hari yang penuh berkah dan hari diangkatnya amal perbuatan menuju sang Pencipta.
b. Disunahkan membaca do’a yang senantiasa diucapkan oleh orang-orang yang sholeh
c. Membaca do’a dengan tujuan menitipkan orang yang ditinggalkan kepada Allah “Astaudiukumulloh alladzii laa tadhi’u wa daai’uh”. Sedangkan keluarga yang ditinggalkan hendaknya mendo’akan: “Astaudiulloh diinukum wa ‘amaanaatikum wa hkowaatikum a’maalikum”.
d. Apabila menaiki salah satu sarana transportasi hendaknya membaca “Allahu akbar (3x), Subhanalladzii sahkhkorolanaa hadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin”
e. Apabila kembali dari perjalanan membaca do’a di atas ditambah “Atuuna, taa ’ubuun, ‘abiduun, lirobbinaa hkaamiduun”
f. Apabila singgah di suatu rumah hendaknya mengucapkan do’a: “A’uudzu bikalimaatillahittammaati kullihaa min syarrimaa hkolaqo”
g. Apabila menaiki tempat yang tinggi membaca “Allahu akbar” dan apabila menuruni tempat yang rendah membaca “Subhanallah”.
h. Diharamkan bagi wanita muslimah melakukan perjalanan sendirian tanpa adanya suami atau mahrom yang mendampingi.

11. Ketentuan mengenai jarak yang membolehkan qosor
a. Jarak minimal dibolehkan mengqosor adalah 3 mil (5244 meter) atau 1 farsakh (5541 meter). HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Baihaqi: “Apabila Nabi melakukan perjalanan sepanjang 3 mil atau 1 farsakh, maka beliau mengerjakan sholat 2 raka’at (mengqosor sholatnya)”.
b. Dibolehkan mengqosor selama masih dalam perjalanan
c. Dibolehkan bagi yang melakukan perjalanan jauh untuk berbuka puasa.
d. Dibolehkan mengqosor sebagian dari sholatnya saja. Misalnya mengqosor sholat dzuhur saja, sedang Ashar tetap mengerjakan 4 raka’at.
e. Diperbolehkan meninggalkan sholat sunah selain sholat sunah sebelum subuh dan witir.
f. Diperbolehkan mengerjakan sholat di kendaraan.

12. Adzan (pemberitahuan masuknya waktu sholat dengan lafadz-lafadz tertentu).
a. Yang harus diucapkan ketika mendengar adzan, ucapan mengikuti suara mu’adzin kecuali saat membaca ‘hayya alasholat’ dan ‘hayya alalfalah’, dimana pada keduanya hendaknya membaca “Laa haula wa laa quwwata illa billah”.
b. Yang harus diucapkan ketika adzan selesai dikumandangkan adalah bershalawat kepada Rasullullah serta mendo’akan dengan wasilah, kemudian membaca do’a setelah adzan
c. Do’a setelah adzan “Allahumma inna hadzaa ikhbaa lulailika, wa ‘idbaa runahaarika, wa ‘ashwaatu du’aatika faghfirlii” artinya Ya Allah, kini malam-Mu telah tiba dan siang-Mu telah berlalu suara-suara penyeru-Mu telah diperdengarkan, maka ampunilah aku.
d. Berdzikir ketika iqomat dengan membaca “akhoomahaalloh wa ‘adaamahaa” artinya Semoga Allah mendirikan dan melanggengkannya.
e. Adzan dan iqomah wanita, ada yang membolehkan, ada yang tidak. Yang jelas imam wanita pada makmum yag kesemuanya wanita berada ditengah-tengah barisan shaf pertama (Sejajar shaf pertama dan ditengah-tengah).


▼ Sholat qosor boleh dilakukan ketika dalam perjalanan dan mencapai jarak sekurang-kurangnya 3 mil atau 1 farsakh. Sholat boleh dilakukan di rumah sebelum berangkat. Dibolehkan menjama’ sholat jika dalam perjalanan, ada halangan, sholat jama’ah di masjid sementara hujan lebat, ketika berada di Arafat dan Muhdzalifah.


Sumafone mitra terbaik anda dalam bisnis pulsa

0 Komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More