Trik memilih distributor pulsa yang tepat

Bisnis pulsa memang sedang hot sekarang. Distributor-distributor baru banyak bermunculan dan menawarkan berbagai program yang menggiurkan. Ada yang menawarkan bonus berupa sepeda motor, laptop, hape, sampai voucher belanja segala. Hal ini bisa dimaklumi mengingat tingkat persaingan yang begitu ketat dalam bisnis ini. Siapa yang tidak butuh pulsa di jaman sekarang ini? Perubahan paradigma pulsa sebagai "makanan pokok" itulah yang mengkatrol gengsi bisnis ini.

Jika saya boleh golongkan, terdapat 3 golongan pendistribusi voucher elektronik:
  1. Golongan MLM Murni
  2. Golongan Standart
  3. Golongan Banting harga

Kita bahas satu persatu dan silahkan anda simpulkan sendiri sebagai panduan memilih harga pada distributor.

1. Golongan MLM Murni
Bagi distributor jenis ini, pulsa bukanlah jualan utama mereka. Mereka memanfaatkan voucher elektronik hanya sebagai simbol kalau ada produk yang dijual. Jualan mereka sebenarnya adalah jaringan, yang biasanya diambil dari uang pendaftaran setiap rekrutmen member. Harga pulsa dasar di golongan ini jadi lebih mahal, sebagai contoh pulsa simpati yang Rp. 5.000 bisa berharga dasar Rp. 5.600, karena langsung di mark up di top level dengan alasan untuk perkembangan jaringan dan perusahaan. Berikutnya harga kembali di mark up tergantung anda diposisi mana. Bisnis MLM ini cocok buat anda yang sudah punya jaringan dan ingin memanfaatkan jaringan tersebut untuk mengeruk keuntungan yang besar. Dan lagi-lagi seperti biasa, kisah MLM selalu berakhir dengan mengenaskan di jaringan yang paling bawah.

2. Golongan standart
Bagi distributor jenis ini, jualan pulsa adalah yang utama. Beberapa program dibuat untuk menarik minat para agen, misalnya sistem poin yang dihitung dari jumlah transaksi yang jika qualified akan bisa ditukar dengan hadiah. Agen dipacu untuk berprestasi yang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan penjualan voucher. Golongan standart biasanya memiliki server yang tangguh dan harga dasar relatif bersaing. Server yang tangguh biasanya dibuktikan dengan kelancaran transaksi dan jarang ada komplain. Harga dasar relatif bersaing karena mereka dengan cermat mengkalkulasi perkembangan pasar. Jika anda menjumpai distributor menjual pulsa simpati Rp. 5.000 dengan harga dasar berkisar anata Rp.5.300-5.400 berarti mereka masuk golongan ini. Harga pada kelompok ini relatif stabil. Kebanyakan golongan ini biasanya punya stok pulsa yang langsung mereka beli di provider.

3.Golongan banting harga
Sesuai namanya, harga dasar di golongan ini bisa jadi sangat murah. Hal ini biasanya terjadi karena golongan ini melakukan praktek host to host atau transaksi antar server. Misal Server A (distributor A) dan server B (distributor B). Server A adalah distributor dengan stok lengkap, server B adalah distributor dengan stok minim/tidak punya stok. Karena B tidak punya stok/minim maka dia host to host dengan server A. Artinya sistem mengijinkan B untuk jualan pulsanya A. Tentu saja A menerima karena produknya akan lebih cepat laku jika juga dijual ke agen-agen B. Sebagai imbalan A memberi B harga dasar yang murah mengingat semua biaya reply ditanggung oleh B. Harga dasar di B bisa sekitar Rp. 5.050 untuk simpati 5 ribu-an. Karena B membutuhkan biaya reply untuk transaksinya, maka harga dasar ke konsumennya bisa jadi Rp. 5.150-5.200. Masih tergolong murah kan? Tapi yang perlu anda cermati disini adalah transaksi ini melibatkan 2 server, jika dua-duanya tangguh tidak jadi soal. Tapi jika salah satu ada masalah, maka transaksi menjadi terganggu dan bukan tidak mungkin hilang. Anda dapat harga murah, tapi dengan resiko transaksi tidak dijamin nyaman buat anda.

Sebenarnya ada satu lagi golongan distributor pulsa, yaitu golongan harga grosir yang  menyediakan stok pulsa dengan harga dasar grosir tapi di bawah harga golongan standart. Harga di tempat golongan ini relatif stabil dan sudah pasti murah. Harga simpati 5 ribu misalnya, harganya sekitar Rp. 5.250 untuk simpati jatim dam Rp. 5350 untuk yang nasional. Harga di setiap level, apakah ditingakat master dealer, dealer, dan agen adalah sama. Inilah keunggulan mereka. Kalau yang di ketiga golongan di atas kan berbeda harganya di setiap level. Golongan grosir bisa menjual harga murah karena biaya operasional mereka tekan sekecil mungkin. Misalnya mereka hanya mau berhubungan langsung dengan level satunya. Mereka tidak mau tahu menahu dengan level-level berikutnya. Administrasi bagi mereka adalah hanya untuk level satu. Level berikutnya, tanggungjawab ada apa pada level di atasnya. Tanggungjawab yang saya maksud adalah tentang deposit pulsa, sedang untuk masalah komplain layanan mereka tetap bertanggungjawab. Sistem bonus biasanya adalah dengan target deposit, misalnya anda deposit 5 juta baru anda mendapat bonus Rp. 50 per transaksi dari anda dan downline. Tetapi diberi jangka waktu satu bulan. Jika dalam satu bulan tidak deposit lagi, sejumlah itu, maka tidak bisa dibonuskan. Trik seperti ini dipakai sebenarnya untuk penghematan biaya operasional sehingga harga grosirnya bisa dibuat murah.

Demikian sedikit uraian cara memilih distributor pulsa, terserah anda memilih yang mana disesuaikan dengan arah dan tujuan anda dalam bisnis ini.

Note: Selalu perhatikan update harga ketika membandingkan harga tiap distributor

0 Komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More