ALTERNATOR

Ada apa dengan battery atau alternator/dinamo amper saya? 
Mengapa lampu indikator CHARGE terus menyala merah ?

Alternator atau yang lebih kita kenal sebagai "Dinamo Amper" merupakan suatu unit yang berfungsi sebagai power supply dan charging system. Dalam kondisi normalnya, pada saat mesin mobil anda hidup, maka suplai kelistrikan keseluruhannya disuplai oleh unit ini, sedangkan battery dalam posisi istirahat dan sebagai input kontrol voltase saja. Apabila battery anda sering tekor, maka selain battery itu sendiri, maka unit ini ataupun wiring / sistem perkabelan yang berkaitan harus diperiksa fungsionalitasnya. Pada saat mesin hidup, tegangan dalam sistem yang berlaku adalah 13-14 volt. Dengan tegangan setinggi itu, maka tegangan dari battery yang normalnya sekitar 12,8V tidak akan keluar ke sistem berdasarkan hukum "Voltase tinggi mengalir ke voltase yang lebih rendah". Tegangan 13-14 volt dalam sistem diregulasi oleh suatu regulator yang bentuknya bisa berupa IC atau Cut-Out Relay. Tanpa regulator ini, maka tegangan akan terlalu tinggi (bisa mencapai 21V pada RPM 5000) dan pada gilirannya akan mengirim CD Changer, TV, atau perangkat elektronik dan digital lain anda ke tempat pembuangan sampah.

Bagaimanakah cara unit ini bekerja? Berikut penjelasannya.

Suatu Alternator terdiri dari komponen-komponen utama berikut :

ROTOR
Pada rotor terdapat kabel yang dililitkan pada sebuah inti besi. Arus yang melalui lilitan ini disebut dengan istilah "arus lapangan". Arus ini mengakibatkan medan magnet disekitar inti besi. Arus lapangan ini adalah arus searah atau DC yang disuplai oleh sepasang sikat karbon. Medan magnet yang dihasilkan, seperti medan magnet pada umumnya, mempunyai kutup utara dan selatan. Rotor digerakkan oleh tali kipas dan bergerak pada saat mesin dihidupkan.

STATOR
Disekitar rotor ada serangkaian lilitan lain berjumlah tiga buah. Lilitan ini disebut dengan istilah stator. Stator dilekatkan secara permanen pada badan alternator dan tidak ikut berputar. Bila rotor berputar, medan magnet yang ada pada rotor akan menyapu lilitan pada stator sehingga menghasilkan arus listrik pada lilitan tersebut. Arus listrik ini adalah arus listrik bolak-balik atau AC.

DIODES OUTPUT
Pada mobil, arus yang banyak diperlukan adalah arus DC. Oleh karena itu arus AC dari alternator harus dirubah dulu menjadi arus DC. Aktivitas ini dilakukan oleh diode output dan diode trio.


REGULATOR
Regulator mempunyai dua input dan satu output. Inputnya merupakan suplai arus lapangan dan input voltase kontrol. Sedangkan outputnya adalah arus lapangan menuju ke rotor. Regulator menggunakan input voltase kontrol untuk mengendalikan jumlah input arus lapangan untuk menuju ke lilitan rotor. Jika voltase baterai turun, regulator dapat mendeteksinya melalui hubungan yang ada dengan baterai dan membiarkan lebih banyak arus lapangan untuk mengalir menuju rotor yang pada gilirannya akan meningkatkan kekuatan medan magnet yang diperlukan untuk meningkatkan voltase output dari alternator. Sebaliknya jika voltase baterai naik, arus lapangan dibatasidan voltase output berkurang.

SUPLAI ARUS LAPANGAN
Suplai arus lapangan diberikan oleh dua sumber berbeda, yaitu dari alternator itu sendiri melalui diaode trio dan dari baterai dengan melalui hubungan "lampu indikator". Pada saat mesin belum berputar dan kunci kontak diputar pada ACC, maka arus lapangan akan disuplai oleh baterai. Setelah mesin berputar, maka output dari diode trio dialirkan pada regulator dan menjadi sumber arus lapangan. Pada saat ini, alternator dapat menghidupi dirinya sendiri dan baterai tidak mutlak diperlukan untuk mendukung kelistrikan mobil. Namun perlu diperhatikan, bahwa ini hanyalah secara teoritis. Dalam kenyataannya, beban voltase akibat pemutusan hubungan baterai dapat merusak sirkuit regulator. Semua pabrik alternator menyarankan untuk tidak melakukan tindakan ini untuk menguji arus alternator. Menguji dengan cara ini tidak bisa membuktikan fungsionalitas alternator sama sekali karena mesin mungkin masih dapat berputar dengan output rendah dari alternator.

LAMPU PERINGATAN
Apa yang terjadi dengan lampu peringatan anda?

Lampu hidup saat kontak pada posisi "on", dan kemudian mati saat mesin hidup.

  • Alternator berfungsi normal, dengan catatatan pada posisi beban ratingnya dan pada RPM diatas 1000, voltase tidak drop atau turun menjadi sama atau dibawah tegangan battery. Pada kondisi terbaiknya, pada putaran idle (stasioner, 750RPM) maupun RPM tertingginya, tegangan stabil 13-14 volts.
  • Alternator mengalami degradasi atau penurunan rating/kemampuannya apabila setelah diberikan beban sesuai rating nominalnya (misalnya alternator 80A diberikan beban 75A) mengalami penurunan voltase yang signifikan pada RPM 1000 atau lebih. Pada umumnya kerusakan seperti ini akan membuat battery sering tekor apabila kendaraan sering dipakai dengan beban kelistrikan penuh (malam hari disaat hujan misalnya dimana dipakai lampu jauh, AC, wiper, dll).
  • Alternator rusak walaupun sekilas nampak normal. Apabila lampu indikator tampak normal, tetapi battery anda selalu tekor bila anda mulai memakai lampu besar, maka alternator anda telah waktunya untuk dioverhaul/diganti.

Lampu mati pada posisi "on" baik mesin hidup atau sebelum dihidupkan

  • Bola lampu indikator pada panel anda putus atau perkabelannya tidak normal. Pada alternator jenis tertentu pengisian ke battery masih bisa berjalan normal (misalnya Nippon Denso), dan pada jenis lain akan gagal (Mitsubishi, BOSCH dll).
  • Carbon brush atau istilah pasanya borstell aus dan tidak ada kontak dengan slip-ring dari rotor. Pada posisi ini pengisian akan gagal pada semua tipe.
  • IC Regulator rusak total atau partial. Pada keruskan partial, pengisian bisa normal bisa gagal tergantung pada tipe alternator. Namun kerusakan regulator, baik total maupun partial haruslah tetap dilakukan penggantian unitnya.

Lampu hidup normal, dan tetap hidup saat mesih berputar (pada segala jenjang RPM)

  • Kegagalan umum alternator, lilitan stator tidak menghasilkan arus atau kerusakan berat pada rectifier/diode output.
  • Rotor tidak dapat berputar karena v-belt atau tali kipas selip/putus.

Konsultasikan dengan Bengkel AHS untuk gejala lain yang belum diulas pada artikel ini.

0 Komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More