Bisnis Pulsa Elektrik 1 Chips All Operator

Peluang usaha bisnis pulsa elektrik 1 chips all operator, Anda bisa mengisi pulsa semua operator kapan dan dimanapun, bisa untuk perorangan atau secara profesional di counter. Dilengkapi akses webreport untuk kemudahan bertransaksi

Bisnis Voucher Games Online

Asiknya nge-Game Online disuport dengan layanan isi ulang voucher games online, bisa untuk sendiri atau dibisniskan seperti halnya di Warnet Games Online. Aman dan Valid karena tidak ada hangus-hangusan

Bisnis Loket Resmi Pembayaran PPOB

Sistem server sudah suport untuk pemayaran rutin PPOB. Bayar tagihan PLN, Speedy, Telkom, PDAM, TV Kabel, Tagihan GSM (Kartu Halo etc), dan Multi Finance bisa dilayani dengan dilengkapi cetak struk

Bisnis Reservasi Online Tiket Kereta APi

Ingin pesan tiket Kereta Api untuk saudara, teman, rekan kerja, atau secara profesional sebagai loket resmi? Mari bergabung dengan kami, sistem server sudah menyediakan akses Bisnis Reservasi Online Tiket Kereta Api

Bisnis Reservasi Online Tiket Pesawat

Nikmati fasilitas bisnis reservasi online tiket pesawat, disediakan webuser dan bisa issue dan print tiket. Harga bersaing - Anda dapat NTA (Nett to Agent), Harga khusus dari maskapai.

Tampilkan postingan dengan label managemen bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label managemen bisnis. Tampilkan semua postingan

Perencanaan bisnis pulsa elektrik

Jika kita jalan-jalan di sepanjang ruas lingkungan tempat tinggal, nampak banyak sekali tempat-tempat berjualan pulsa elektrik baik itu di counter atau bahkan di depan rumah. Hal tersebut tidak menjadi aneh mengingat bisnis pulsa elektrik sangat menjanjikan prospek yang baik karena modal relatif ringan dan resiko yang rendah. Kami katakan dengan modal relatif murah karena pada kebanyakan distributor pulsa hanya mensyaratkan calon agen mempunyai hape dengan nomer simcard yang aktif dan deposit minimal Rp. 50.000 langsung bisa berjualan. Distributor tidak mensyaratkan calon agen harus mempunyai counter, inilah menariknya bisnis ini. Sedang, resiko rendah dapat diartikan bahwa saldo deposit pulsa tidak ada masa kadaluarsanya, sehingga katakanlah jika terjadi skenario yang terburuk 'pulsa tidak laku dijual', toh pulsa dapat digunakan sendiri atau untuk keperluan keluarga. Siapa individu yang tidak membutuhkan pulsa sekarang? Pendek kata, bisnis pulsa elektrik merupakan peluang usaha mandiri yang berprospek cerah jika kita tahu bagaimana mengelolanya.

Toko Kelontong bisa juga untuk bisnis pulsa
Saudara kami punya sebuah toko kelontong. Setiap hari toko dipadati dengan pembeli untuk membeli semua kebutuhan sehari-hari. Saudara kami memanfaatkan ruang yang ada untuk sekalian jualan pulsa. Tak kurang 20 transaksi terjadi setiap harinya. Beruntungnya, saudara kami itu tidak mengeluarkan biaya sewa karena toko berdiri di atas tanah sendiri. Dari setiap transaksi bisa untung sekitar Rp. 750, bersihnya sehari bisa mendapat 20 x Rp 750 = Rp 15.000 atau sebulan Rp. 450.000 hanya dari penjualan pulsa yang didomplengkan di toko. Bukankah ini sebuah peluang usaha yang besar?

Reni seorang pekerja buruh pabrik di sebuah perusahaan rokok ternama di Malang. Dia mempunyai teman kerja yang jumlahnya ratusan. Reni memanfaatkan peluang bisnis pulsa di lingkungan tempat kerjanya dengan baik. Berbekal kepandaiannya dalam bergaul dan dukungan server pulsa yang valid, dia bisa mendapat sekurangnya 10x transaksi per harinya. Jika tidak bekerja di pabrik, Reni berjualan pulsa di depan rumahnya dengan modal mini etalase berharga 350 ribu-an. Tak kurang 5 transaksi per hari berhasil diperolehnya di lingkungan rumah tempat tinggalnya. Total 15 transaksi per hari diperoleh, atau keuntungan sebesar Rp. 750 x 15 = Rp. 11.500 atau Rp. 337.500 per bulannya. Pendapatan total ditambah dengan pendapatan sebagai buruh pabrik cukup dapat membantu ekonomi keluarga.

Dua contoh di atas adalah gambaran bisnis pulsa jika dianggap sebagai bisnis sampingan atau untuk penghasilan tambahan. Coba bayangkan jika lebih dikelola dengan tepat, bukan tidak mungkin akan menjadi penghasilan yang utama. Okelah kalau untuk Reni cukup berat seandainya ingin mengembangkan bisnis pulsanya ke luar karena waktu sudah habis di pabrik. Tetapi bagi saudara kami yang mempunyai toko kelontong, peluang lebar membentang untuk berekspansi menjadi sebuah usaha mandiri. Ilustrasinya adalah sebagai berikut: pendapatan bersih pulsa dari toko adalah 450.000 dari 20 trx per harinya. Disewalah sebuah ruko untuk counter pulsa berharga sewa Rp. 5.000.000,- plus biaya beli etalase kurang lebihnya 1 juta, deposit pulsa plus kartu perdana dan beberapa aksesoris sebagai awal sebesar Rp. 1.000.000,- Karyawan ada 2 dengan sistem shif pagi dan sore @ Rp 300.000/bulan Total modal adalah 12,2 juta. Modal diperoleh dari pengajuan kredit melalui KUR BRI sebesar 5 juta dengan jaminan tokonya dan sisanya dari kantong sendiri. Untuk mendapat pendapatan impas atau break even point (BEP), counter setidaknya harus melakukan: Modal tetap (sewa plus gaji karyawan) dibagi 12 bulan dibagi 30 hari dibagi Rp. 750 (untung per trx) atau 12,2 juta/12/30/750 = 45 transaksi. Karena sudah memiliki bisnis pulsa di toko sebesar 20 trx per hari, kasarannya hanya 25 transaksi lagi yang dibutuhkan untuk mendapat nilai impas. Intinya, hasil jualan pulsa di toko digunakan untuk memback up kemandiriian di counter. Faktanya, ruang counter yang ada masih bisa dimanfaatkan untuk bisnis kartu perdana dan aksesoris. Sebuah peluang usaha baru yang prospek bukan?

Lantas bagaimana dengan individu yang full terjun dalam bisnis pulsa tanpa backup? Untuk jenis ini dibutuhkan sebuah perencanaan yang matang. Aspek lokasi, modal, dan insting pebisnis menjadi poin yang sangat penting.

1. Lokasi
Pemilihan lokasi counter harus memperhatikan: potensi saingan, kepadatan lalu lintas, sosial ekonomi lingkungan, dan jam kerja. Potensi saingan harus diperhatikan dengan baik karena merekalah yang bakal head to head dengan bisnis Anda. Service yang optimal menjadi jurus yang lebih baik daripada banting-bantingan harga jika anda memutuskan untuk head to head. Kepadatan lalu lintas jelas menjadi prioritas, semakin banyak traffik orang berlalu lalang di dekat counter Anda, semakin besar peluang jasa Anda terjual, hanya harga sewa biasanya lebih mahal. Trafik lalu lintas jalan antara lebih baik dihindari karena keramaian justru semu karena biasanya kebanyakan dalam jalur cepat. Lokasi seperti dekat pasar, pusat pendidikan, pusat kost menjadi tempat yang primadona. Sosial ekonomi lingkungan juga perlu diperhatikan untuk melihat seberapa besar daya beli dan tingkat konsumtif penduduk setempat. Jam kerja juga harus dinilai, terkadang ada lokasi yang ramai tetapi begitu waktu menginjak sore justru sepi. Beri skor pada masing-masing poin di atas, ambil reratanya dan ambil yang terbaik tentu dengan menyesuaiakan modal.

2. Modal
Modal menjadi poin paling penting dari setiap usaha. Mengincar lokasi usaha yang tepat tetapi tidak ada modal ya sama juga bohong. Untuk menyesuaikan antara Modal dan lokasi, dibutuhkan hitung-hitungan yang valid. Modal biasanya dibagi dalam 2 bentuk, modal absolut dan modal variable. Modal absolut adalah modal yang pasti harus keluar apapun yang terjadi seperti biaya sewa dan gaji karyawan. Modal variable adalah modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha counter, seperti inventaris macam etalase, deposit pulsa, beli aksesoris hape, kartu perdana dll. Untuk menyesuaikan Modal dan lokasi salah satu parameternya adalah BEV atau break even poin. BEV dapat diartikan pula sebagai titik impas dari sebuah usaha atau titik dimana usaha dikatakan tidak untung dan tidak rugi. Untuk menghitung BEV ada rumusnya, yaitu:

BEV unit = Biaya absolut : (Harga jual per unit - Biaya variable per unit)
BEV rupiah = Biaya absolut : (1 - (Biaya variable per unit : Harga jual per unit)

Hanya, rumus BEV di atas adalah jika kita ingin mendapatkan keuntungan yang ingin dicapai.Faktanya dalam bisnis pulsa, besar keuntungan per transaksi sudah jelas dan tidak perlu dihitung karena harga pasaran hampir semua counter adalah sama. Misalnya, pulsa im3 5 ribu dijual 6 ribu dengan keuntungan kurang lebihnya 850, atau pulsa simpati 5 ribu dijual dengan harga 6 ribu dengan keuntungan 650. Katakanlah ambil rerata keuntungan dari setiap transaksi minimal 750. Rerata keuntungan per transaksi dalam bisnis pulsa akan sulit dihitung mengingat kita tidak dapat mengarahkan konsumen untuk membeli voucher pusla elektrik jenis tertentu. Yang ada akhirnya adalah rerata dalam angka ansumsi minimal dan kami mendefinisikan angka minimal itu dalam angka 750.

BEV pada bisnis pulsa akhirnya berubah menajadi:
Modal absolut : 12 bulan : hari aktif : keuntungan
Sebagai contoh misal modal sewa ruko 7 juta dan gaji karyawan 2 orang @ 300.000/bulan, waktu aktif 28 hari per bulan plus asumsi untung rerata 750 per trx, maka BEVunit/transaksi adalah: 14,2 juta dibagi 12 : 28 hari : 750 atau sama dengan 53 transaksi. Jadi, untuk mendapatkan titik impas modal, maka counter minimal harus melakukan transaksi pulsa sebanyak 53x transaksi per hari. Kurang dari 53 transaksi berarti rugi, sebaliknya jika lebih dianggap sebagai keuntungan bersih. Nilai BEV transaksi ini akan menurun jika counter di handle sendiri tanpa karyawan dan asumsi keuntungan lebih dari 750 per transaksi. Secara sekilas, 53 transaksi dalam satu hari terlihat cukup berat bagi counter baru, cuma yang perlu diingat adalah bahwa hitung-hitungan di atas adalah jika murni transaksi pulsa elektrik yang dihitung, belum termasuk keuntungan jika counter menjual kartu perdana dan aksesoris. Acuan nilai rupiah yang harus terkumpul barangkali lebih bisa diterima, misal dalam contoh di atas adalah BEV rupiah 53 trx x 750 = Rp 39.750 atau setidaknya counter harus mendapat penghasilan Rp. 39.750 per harinya jika ingin usaha impas.

3. Insting
Insting pebisnis juga salah satu poin yang penting. Meski condong bersifat subyektif, faktanya insting bisnis bisa menimbulkan kenyamanan dan rasa percaya diri terhadap usahanya yang bersinergi positif dengan etos kerja. Terkadang, sukses tidaknya usaha kita dimulai dari keyakinan atas keputusan awal yang telah diambil. Tanpa insting, anda tidak akan pernah berani memulai sesuatu. Lebih baik gagal daripada tidak mencoba, akan tetapi jangan gagal dengan cara bodoh.

Partner bisnis

Banyak cara bisa ditempuh untuk memenuhi kecukupan dana dalam menjalankan usaha. Salah satunya dengan mencari saudara, teman atau kenalan yang bisa diajak patungan. Menjalankan usaha secara patungan tentu saja memiliki sisi positif dan negatif bagi bisnis. Positif karena dengan membangun usaha patungan berarti usaha dapat dijalankan dengan lebih besar dalam hal kapasitas modal, keahlian, sumber daya manusia dan sebagainya. Namun jika usaha patungan tidak dipersiapkan dengan baik, bisa juga berdampak negatif pada bisnis.

Nah, agar tidak terjebak oleh dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari usaha yang dijalankan secara patungan, pebisnis setidaknya harus mempersiapkan beberapa hal. Mike Rini Sutikno, Managing Partner dari Mike Rini and Associate mengatakan, setidaknya ada tiga pilar utama yang harus diperhatikan jika seseorang ingin menjalankan bisnis secara patungan.


Pertama adalah kedua belah pihak atau lebih yang ingin bekerjasama harus satu kesepakatan, atau istilahnya sehati. Untuk screaning mendapatkan partner bisnis yang sehati ini menurutnya semua pihak terlebih dahulu memaparkan kelemahan dan kelebihan masing-masing, misalnya dalam hal keahlian, modal usaha dan sebagainya. Alasannya, usaha patungan pada dasarnya menggabungkan plus minus beberapa orang yang tergabung di dalamnya. Perlu diperhatikan apakah dengan plus minus yang ada dari semua pihak, para pebisnis memiliki visi dan misi yang sama?.


Yang kedua, adalah masalah permodalan yang disepakati. Model persentase modal yang ditanamkan bisa saja bervariasi. Artinya setiap pebisnis yang tergabung tidak harus memiliki penyertaan yang sama. “Persentase modal bisa bervariasi tergantung kondisi penggabungan,” ujar Mike.


Sementara pada pilar ketiga yaitu pembagian wewenang, tugas dan pembagian kerja yang jelas dan tuntas. Apakah Anda dan partner akan sama-sama aktif, atau hanya Anda yang aktif mengoperasikan sementara partner hanya menyalurkan modal saja. Ini juga berhubungan dengan pembagian hasil usaha di kemudian hari. Harus jelas diatur ditentukan misalnya, apakah pembagian dari omset, atau dari keuntungan bersih, serta kapan hasil usaha dibagikan.


Bicara tentang aspek legalitas usaha, jika usaha hasil patungan terbentuk cukup besar, bisa diurus badan hukumnya. Untuk ini aspek legalitas harus diperhatikan. Namun jika usaha yang terbentuk dari penggabungan modal masih kecil, belum berbadan hukum tidaklah jadi masalah.


Kuncinya, menurut Mike, asalkan ada rasa percaya diantara pihak-pihak yang bekerjasama. Namun pernyataan hitam di atas putih akan lebih baik untuk mendukung kelancaran usaha ke depan. Meski tidak berbadan usaha, persetujuan dan perjanjian yang telah disepakati terutama dari pilar di atas seharusnya dituangkan dalam perjanjian tertulis. (SH)

Managemen uang usaha dan uang rumah tangga

Uang usaha dianggap sebagai uang pribadi lantaran usaha 100% milik sendiri tentunya rentan dialami pebisnis. Berdasarkan anggapan tersebut, pengelolaan keuangan untuk dua kepentingan itu pun disatukan oleh pebisnis. Padahal meski pun pengelolaan keuangan usaha dan rumah tangga sering dianggap enteng, namun persoalan yang ditimbulkan dari kebiasaan mencampuradukkan keuangan bisnis dengan keuangan rumah tangga kerap terjadi.


Dalam sebuah buku karangan perencana keuangan Safir Senduk yang berjudul ‘Buka Usaha Ngga Kaya? Percuma….!!’, pemisahan keuangan usaha dan keuangan pribadi menjadi salah satu kiat diantara lima kiat praktis mengelola penghasilan bagi pengusaha agar bisa kaya. Ada beberapa alasan disebutkan mengapa banyak orang senang mencampur keuangan pribadi dengan keuangan keluarga. Penyebab umumnya ada tiga, yaitu karena malas membuka rekening baru sebagai rekening usaha, terbiasa menggunakan satu rekening saja untuk berbagai kepentingan termasuk untuk usaha, atau karena adanya pandangan bahwa uang usaha adalah uang pribadi tadi.


Hanya berkeinginan untuk memisahkan kedua sistem keuangan tersebut juga tidak cukup. Lebih dari itu aksi nyata yang terbilang sulit untuk dimulai merupakan keharusan. Salah satu solusi yang ditawarkan buku tersebut adalah menggunakan sistem pencatatan akuntansi. Salah satu keuntungan penggunaan pencatatan akuntansi adalah orang akan merasa malu jika banyak melakukan pengambilan untuk kepentingan pribadi. Kalau dirasa perlu, dianjurkan menggunakan sofware yang memudahkan pencatatan sistem akuntansi usaha.


Lebih lanjut, pemisahan tersebut harus diikuti komitmen untuk tidak mengambil uang untuk kepentingan pribadi dari pos pemasukan. Untuk langkah ini ada baiknya pebisnis mempersiapkan lebih dari satu account. Jadi account untuk kepentingan usaha dengan account kepentingan pribadi dibuat terpisah. Jika pun suatu saat pebisnis terpaksa mengambil uang usaha untuk kepentingan pribadi, sebaiknya cepat diganti.


Dalam diskusi di sebuah milis bisnis, diuraikan bahwa dengan adanya rekening yg terpisah pebisnis akan bisa melihat pertumbuhan usaha baik dari sisi perputaran maupun pertumbuhan modalnya. Disamping itu pebisnis juga bisa mengetahui sudah berapa biaya yg keluar untuk usaha dan berapa pendapatan yang telah masuk, apakah usaha masih minus atau sudah positif, dan kalaupun minus apakah masih wajar atau tidak dan sebagainya.


Tentu saja tips yang ada dalam buku tersebut tak serta merta bisa berjalan tanpa adanya keseriusan pebisnis untuk menjalankannya. Kemauan dan kedisiplinan menjadi ujung tombak dapat terlaksananya langkah tersebut. (SH)

Alasan penting dijalankannya managemen modal kerja

Memiliki kebebasan finansial dan juga waktu bagi seorang pebisnis bukan berarti usaha sudah pasti sukses dijalankan sesuai kehendak hati. Perlu pengaturan untuk kedua hal tersebut sehingga pebisnis bisa mencapai tujuan usaha.

Dalam hal kebebasan dalam finansial (keuangan) misalnya, meskipun sebuah usaha dapat mengurangi investasi dalam bentuk aktiva tetap dengan cara leasing, namun kebutuhan-kebutuhan seperti kas, piutang dan persediaan tidak dapat dihindari. Kapan dan bagaimana kebutuhan tersebut bisa muncul hanya waktu yang bisa menjawab. Pebisnis hanya bisa berjaga-jaga untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu lah perusahaan, terutama perusahaan kecil membutuhkan sebuah pengelolaan modal kerja atau biasa disebut manajemen modal kerja. Jadi dalam manajemen modal kerja ada yang namanya manajemen kas, manajemen piutang dan manajemen persediaan.


Modal kerja sendiri berdasarkan beberapa literatur, meliputi seluruh aktiva lancar dikurangi utang lancar. Ada tiga konsep yang biasa digunakan dalam pendefinisian modal kerja. Konsep kuantitatif, seperti namanya, menunjuk pada jumlah dana yang tersedia bagi operasional jangka pendek, atau biasa dianggap sebagai jumlah aktiva lancar. Konsep selanjutnya, kualitatif atau kualitas modal kerja, biasa menunjuk kepada posisi aman bagi kreditur jangka pendek, karena adanya kelebihan aktiva lancar terhadap utang lancar. Sementara berdasarkan konsep fungsional menunjuk pada fungsi dana untuk menghasilkan income dari usaha.


Banyak hal bisa terjadi selama usaha berjalan. Dan sangat berpeluang modal kerja mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Bagaimana tidak? Jika pebisnis menandatangani kontrak utang jangka panjang baru misalnya, yang diimbangi penambahan aktiva lancar, sudah tentu modal kerja akan berubah, menjadi lebih besar. Hal sebaliknya misalnya. jika suatu saat usaha mengalami kerugian, atau membeli aktiva tetap untuk usaha, sudah pasti mengurangi modal kerja. Belum lagi potensi turun naiknya nilai aktiva lancar.


Adanya potensi-potensi perubahan modal yang disebabkan berbagai faktor tersebut, manajemen modal kerja sangat berguna dalam mengantisipasi berbagai kebutuhan usaha terkait modal kerja.


Banyak manfaat bisa dipetik dari pengaplikasian manajemen modal kerja. Aktivitas ini memungkinkan usaha memiliki cukup persediaan bagi konsumen. Selain itu memungkinkan usaha membayar semua kewajiban dengan tepat waktu. Manajemen modal kerja juga dapat melindungi usaha dari krisis modal kerja yang disebabkan penurunan nilai aktiva lancar. Hal yang tak kalah penting, aktivitas ini membantu usaha beroperasi lebih efisien karena kesulitan dalam mendapatkan barang dan jasa terlebih dahulu sudah dapat diatasi. (SH)

Pilihan menunda pembayaran pokok pinjaman di awal usaha

Tahukah pebisnis, bahwa dalam dunia kredit perbankan juga terdapat satu istilah grace period, yang dapat memberikan kemudahan bagi debitur (nasabah kredit) dalam mengangsur kredit di awal-awal usaha. Grace period diartikan sebagai masa tenggang yang diberikan oleh bank kepada debitur dalam hal membayar pokok pinjaman. Jadi selama masa grace period, debitur hanya berkewajiban dalam membayar bunga pinjaman, dan tidak dalam hal pokok pinjaman dalam setiap bulannya. Hanya saja memang, istilah grace period jarang diketahui oleh debitur dari kalangan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM), karena memang praktik ini tidak umum diberlakukan bagi mereka. Sebaliknya, grace period biasa diberikan bagi debitur yang berasal dari korporasi besar.

Sungguh disayangkan, karena tentunya fasilitas kemudahan kredit tersebut seharusnya juga harus bisa dinikmati oleh para debitur usaha kecil yang kebanyakan mengalami kesulitan untuk mengangsur pinjaman di awal usaha, dikarenakan belum memiliki cadangan kas untuk itu.


Namun jangan dulu berkecil hati. Anda, pebisnis usaha kecil juga bisa mencoba cara yang satu ini, siapa tahu bank tempat Anda meminjam bisa mengabulkan permohonan untuk mendapatkan fasilitas tersebut. Seperti disebutkan oleh Yusuf Arif Setiawan, yang berpengalaman dalam dunia perbankan dan pembinaan UMKM, dalam blognya menulis, bahwa untuk memperoleh fasilitas grace period bisa dilakukan debitur UMKM dengan menjelaskan kepada bank melalui cash flow usaha yang dibuat. Dari cash flow, lanjutnya, bisa diketahui kapan kredit yang akan diterima bisa diangsur sendiri.


Hanya saja ia mengingatkan, jika pun bernegosiasi tentang fasilitas grace period, hendaklah waktu yang diminta jangan lama-lama. Bisa memilih waktu 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun.


Ia mengakui bahwa UMKM jarang diberikan grace period walaupun pada dasarnya penerima kredit dalam jumlah kecil juga berhak untuk memperolehnya. Alasan bank menurutnya adalah, selama ini pengusaha UMKM penerima kredit tidak pernah protes atau tidak pernah meminta penangguhan bayar kepada bank. Selain itu juga disebabkan karena tidak adanya keinginan bank yang tulus untuk benar-benar memberdayakan nasabahnya.


Biasanya bankir baru akan memberikan spesial treatment bila debiturnya menemui masalah dalam pengembalian kreditnya, bisa dalam bentuk penjadwalan ulang pembayaran, pemberian grace period dimasa pertengahan pembiayaan berjalan dan sebagainya. Jadi, selama ada jalan dan kesempatan untuk mendapatkan fasilitas ini, apa salahnya jika pebisnis mencoba? (SH)

Mencadangkan dana usaha

Bukan hanya bagi kebutuhan pribadi dan keluarga, usaha yang telah dirintis bertahun-tahun pun membutuhkan dana cadangan yang sewaktu-waktu dibutuhkan. Pada prinsipnya dana cadangan ini disiapkan untuk berjaga-jaga selain bisa juga dimanfaatkan untuk rencana pembiayaan usaha tertentu ke depan. Sudah bukan rahasia lagi, setiap usaha memiliki risiko untuk menghadapi masa-masa penurunan bahkan mencatat kerugian pada pembukuan.

Pada masa-masa krisis tersebut, usaha masih harus terus mengeluarkan biaya operasional meskipun kondisi makroekonomi kurang mendukung misalnya, ataupun konsumen tengah sepi. Nah, dana cadangan ini tentunya akan sangat membantu dibandingkan pebisnis harus meminjam ke institusi keuangan atau pihak lain.


Menyimpan dana dalam bentuk tunai tentu saja sangat riskan. Selain tidak aman, pebisnis bisa tidak disiplin dalam menyimpan karena ada saja godaan untuk menggunakan dana tersebut. Saat ini banyak pilihan produk simpanan yang ditawarkan oleh bank. Mulai dari tabungan, giro, hingga deposito. Pemilihan produk simpanan ini sebaiknya disesuaikan dengan penggunaan dana cadangan.


Semakin likuid kebutuhan dana cadangan tentu saja dana sebaiknya ditempatkan pada simpanan yang sewaktu-waktu bisa diambil. Tabungan misalnya. Bagaimana memilih tempat menabung? Pada dasarnya tabungan yang ditawarkan oleh bank yang satu dengan bank lainnya tidak jauh berbeda. Perbedaan yang mungkin bisa terjadi pada tingkat bunga, biaya administrasi, biaya ATM, fasilitas transaksi. Namun selain membandingkan diantara perbedaan yang ditawarkan, sebaiknya pebisnis juga melihat track record bank yang dipilih. Pilihlah bank yang sehat, sebagai antisipasi risiko hilangnya simpanan, apalagi dalam jumlah besar. Karena menurut ketentuan, besarnya simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi maksimum Rp100 juta terhitung sejak 22 Maret 2007.


Lebih kreatif lagi, bank saat ini menawarkan banyak jenis tabungan. Selain tabungan biasa yang bisa diambil setiap saat, juga terdapat produk tabungan berjangka yang biasanya ditujukan untuk rencana tertentu dalam jangka waktu tertentu ke depan. Misalnya pebisnis merencanakan akan menyewa kios baru dalam waktu 2 tahun ke depan, maka bisa diperkirakan berapa nominal tabungan per bulan hingga waktu tersebut yang disesuaikan dengan kebutuhan uang sewa yang telah diperkirakan.


Disamping memilih produk dan juga bank untuk membuka rekening, pebisnis saat ini juga memiliki keleluasaan, apakah akan memilih produk di bank konvensional, atau di bank syariah. Jika di tabungan bank konvensional diberlakukan bunga, maka di tabungan bank syariah diberlakukan sistem bagi hasil. Kedua jenis tabungan ini bisa dipejari sebelum memutuskannya. (SH)

Kenapa pengajuan kredit ditolak bank?

Jika usaha mendapatkan kredit ke bank tidak berhasil alias ditolak, ada baiknya calon debitur kembali mengevaluasi kegagalan sehingga bisa memperbaiki kesalahan di waktu lainnya. Pada dasarnya penyebab tidak diterimanya sebuah proposal kredit bisa datang dari faktor internal (bank), dan juga ekternal (calon debitur).

Seperti dituliskan salah satu konsultan UKM dan sektor riil Deddy Edward Tanjung dalam blog-nya. Penolakan kredit internal (bank) bisa disebabkan beberapa hal. Misalnya usaha calon debitur berada di luar target pasar bank atau di luar pemetaan bank. Hal yang dilihat didalam pemetaan tersebut misalnya profil produk usaha dan profil pelanggan usaha. Bisa juga kredit ditolak bank karena pembina kredit gagal dalam usulan atau proposal kredit. Faktor selanjutnya yang mungkin adalah sektor usaha calon debitur termasuk dalam daftar negatif usaha yang dibiayai oleh bank.


Sementara faktor yang berasal dari ekternal, yaitu calon debitur sendiri lebih beragam. Misalnya jaminan yang ditawarkan nilainya kurang dari nominal kredit yang diminta. Atau jaminan yang dimaksud cukup tetapi bukan milik sendiri, atau merupakan milik orang lain. Bank tentunya berusaha mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang calon debitur. Sedikit saja informasi negatif tentang debitur didapat, bisa jadi penyebab ditolaknya kredit.


Penyampaian proposal yang tidak simpatik juga bisa menjadi salah satu faktor penolakan disamping juga pengaruh penyampaian proposal yang terlalu muluk dan canggih. Bisa juga usaha yang diajukan untuk mendapatkan tambahan modal termasuk pada sektor mulai sakit di bank tempat mengajukan proposal. Yang juga berpeluang besar terjadinya penolakan adalah hasil investigasi bank buruk tentang usaha yang akan dibiayai. Atau calon debitur agak menutup diri ketika bank mencoba menggali informasi.


Belajar dari kemungkinan faktor-faktor yang ada sesuai tulisan tersebut, ada baiknya calon debitur mempersiapkan diri agar sukses memperoleh kredit usaha. Misalnya bersikap terbuka dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh bank dalam menganalisa kredit. Karena salah satu unsur yang mendasari pemberian kredit oleh bank adalah unsur kepercayaan, yaitu keyakinan bank bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali.


Jika calon debitur tidak memiliki pendamping dalam mengajukan kredit, mempelajari teknik penulisan dan penyampaian proposal yang benar juga patut dijalankan. Kemampuan menyusun proposal kredit akan memberi banyak manfaat dalam usaha. Karena proposal merupakan komplemen, sesuatu yang dilihat bank dari setiap calon debitur untuk menentukan diterima atau ditolaknya kredit. Proposal juga dapat menarik perhatian pihak bank, karena mendeskripsikan prospektif atau tidaknya usaha. (SH)

Tips-tips memulai bisnis

Berikut ini 10 langkah yang bisa memandu pebisnis menyusun bisnis dam membuatnya sukses.

1. Kerjakan apa yang Anda sukai. Anda akan mencurahkan banyak waktu dan energi untuk memulai sebuah bisnis dan membangunnya menjadi usaha yang berhasil, jadi sangat penting bahwa Anda sangat menikmati secara mendalam apa yang Anda kerjakan, apakah menjalankan sewa pemancingan, mengkreasikan tembikar atau memberikan nasehat keuangan.


2. Mulai bisnis Anda ketika Anda masih bekerja. Berapa lama paling banyak orang bisa tanpa uang? Tidak lama. Dan ini akan menjadi waktu yang lama sebelum bisnis baru Anda benar-benar membukukan keuntungan. Menjadi karyawan ketika memulai bisnis berarti ada uang di saku ketika Anda memasuki proses memulai bisnis.


3. Jangan kerjakan hal tersebut sendirian. Anda membutuhkan dukungan ketika memulai bisnis (dan setelahnya). Seorang anggota keluarga atau teman yang dapat memberikan ide dan akan mendengat secara simpatik hingga hal penting tarakhir memulai bisnis tidak ternilai harganya.


4. Pertama dapatkan klien atau pelanggan. Jangan menanti sampai Anda telah secara resmi memulai bisnis hingga garis ini, karena bisnis Anda tidak dapat bertahan tanpa mereka. Kembangkan jaringan atau network, buat kontak. Jual atau berikan produk atau jasa Anda. Anda tidak dapat memulai pemasaran terlalu cepat.


5. Tulis perencanaan bisnis. Alasan penting membuat rencana bisnis adalah langkah ini dapat membantu Anda menghindari habisnya waktu dan uang mwmulai bisnis yang tidak akan sukses.


6. Lakukan riset. Anda akan mengerjakan banyak penelitian sepanjang rencana bisnis, tetapi itu barulah awalnya. Anda untuk menjadi ahli dalam industri Anda, produk dan jasa. Jika Anda telah selesai. Bergabung pada asosiasi industri atau profesional yang berhubungan dengan bisnis Anda sebelum memulai bisnis merupakan ide yang bagus.


7. Dapatkan bantuan profesional. Di satu sisi, hanya karena Anda menjalankan bisnis kecil, bukan berarti Anda harus menjadi ahli di bidang apa pun. Jika Anda bukan seorang akuntan, hire lah satu atau dua orang misalnya. Jika Anda ingin menulis kontrak, dan Anda bukanlah seorang lawyer, hire lah 1 orang. Anda akan membuang lebih waktu dan munkin juga uang untuk mencoba melakukannya sendiri pekerjaan dimana Anda tidak memiliki kualifikasi untuk mengerjakannya.


8. Dapatkan uang. Simpan jika harus, mendekati investor potensial dan pemberi pinjaman. Gambarkan perencanaan keuangan jatuh ke belakang. Jangan mengharapkan memulai bisnis dan kemudian berjalan ke dalam bank dan mendapatkan uang. Pemberi pinjaman tradisional tidak seperti ide baru dan tidak seperti bisnis tanpa pembuktian track records.


9. Jadi lah profesional semenjak memulai. Segala sesuatu tentang Anda dan cara Anda menjalankan bisnis membuat orang-orang tahu bahwa Anda seorang profesional yang menjalankan sebuah bisnis yang serius. Ini berarti mendapatkan semua pelrengkapan seperti kartu bisnis profesional, telepon bisnis, dan alamat email bisnis, dan memperlakukan orang secara profesional, cara yang sopan.


10. Jalankan hukum dan keluarkan pajak dengan benar pada kali pertama. Hal tersebut lebih sulit dan lebih mahal dibandingkan mengerjakannya setelah itu. Apakah bisnis anda butuh teregistrasi? Akankah Anda harus memiliki asuransi untuk karyawan atau deal dengan pajak gaji? Akan bagaimana bentuk bisnis yang Anda pilih mempengaruhi situasi pajak pendapatan Anda? Pelajari kewajiban pajak dan hukum sebelum Anda memulai bisnis dan mengoperasikannya.

Apek -aspek penting sebelum memulai usaha

Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.

Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.


1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik


Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.


2. Membuat visi dan misi bisnis


Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam topik ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan anda rintis.


3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses


Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis entrepreneur” yang sukses.


4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.


Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.


5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen.


Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.


6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.


Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.


7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?


Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.


8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan


Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.


9. Pemasaran, pelayanan dan product brand


Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.

Evaluasi kelayakan usaha

Uang dan modal ternyata bukanlah satu-satunya kunci sukses untuk melakukan kegiatan usaha. Kreativitas, kemampuan menangkap peluang usaha, dan keuletan adalah kunci yang lebih utama. Sebab kreativitas mampu melahirkan berbagai alternatif yang tidak terpikirkan oleh mereka yang tidak kreatif.

Sedangkan kemampuan menangkap peluang usaha dapat menghasilkan uang dan tawaran modal dari pihak lain. Keduanya menjadi lengkap apabila disertai dengan keuletan. Mereka yang ulet biasanya akan tampil sebagai pemenang. Seorang wirausaha yang ulet dan pantang mundur, walaupun hanya memiliki kecakapan dan dana yang relatif terbatas akan dapat mengalahkan orang lain yang memiliki dana dan kecakapan yang lebih baik, tapi tidak ulet. Banyak contoh membuktikan bahwa hanya pengusaha yang uletlah yang dapat bertahan dalam menghadapi tantangan.

Untuk memulai kegiatan usaha, seseorang perlu melakukan perencanaan dan perhitungan dengan melakukan evaluasi terhadap kelayakan usaha. Kelayakan usaha mencakup perkiraan laba rugi perusahaan, perkiraan arus kas dan analisanya yang dibuat sebagai alat untuk memutuskan apakah suatu rencana usaha atau investasi usaha akan dilanjutkan atau dihentikan.

Menghitung kelayakan usaha penting juga untuk pertimbangan pihak penyandang dana atau Bank untuk menilai layak tidaknya diberikan pinjaman dana atas usaha yang akan didirikan. Materi dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis, aspek yuridis, dan aspek keuangan.
ASPEK PEMASARAN
Produk yang dihasilkan oleh wirausaha adalah barang atau jasa yang akan dipergunakan atau dibeli oleh masyarakat. Oleh sebab itu sebelum menentukan produk apa yang akan dihasilkan, maka seorang wirausaha harus mengetahui kondisi pasar terhadap barang dan jasa yang ditawarkan dan mengetahui kebutuhan permintaan dan penawaran, kejelasan informasi tentang- persaingan, informasi tentang perkembangan harga, saluran distribusi dan rencana pemasaran dari produk tersebut.

1. Penetapan Kebutuhan Pasar
Untuk mengetahui tentang kebutuhan konsumen, diperlukan adanya kegiatan survey atau observasi (pengamatan). Kegiatan ini bertujuan mengumpulkan semua data dan informasi di lapangan yang berhubungan dengan bidang usaha yang akan dijalankan, sehingga ditemukan hal-hal yang memungkinkan tumbuh berkembangnya kegiatan ekonomi baru. Berikut adalah contoh pengumpulan data untuk membuka usaha di bidang perdagangan di suatu lingkungan perumahan tertentu, misalnya:
· Jumlah Rumah 800 unit,
· Jumlah KK 800 Orang,
· Rata-rata Pendapatan Rp. 1.000.000/Bulan,
· Jumlah Kendaraan Penghuni 400 KK,
· Jumlah Toko Barang Konsumsi 2 Unit,
· Jumlah Toko Kue 1 Unit
· dan seterusnya.

Hasil pengamatan ini dapat memberikan informasi tentang kemungkinan adanya peluang usaha yang terdapat di pemukiman tersebut, antara lain: bengkel mobil, toko kelontong, agen minyak, gas, minuman, wartel, pengusaha mebel, cuci mobil, las pagar, salon, foto copy dan lain-lain. Bidang usaha perdagangan eceran/ retail (toko) juga dapat dipilih. Alasannya karena dalam wilayah yang melayani 800 KK tersebut hanya terdapat dua toko. Selanjutnya perlu juga dicari informasi dari instansi atau pihak pengelola perumahan atau kelurahan setempat. Contoh: Jumlah rumah siap huni 850 rumah Dalam pembangunan 750 rumah Rencana total rumah 3.500 rumah Atas dasar data itu, sejak dini sudah dapat diantisipasi kemungkinan pengembangan usahanya dimasa mendatang.
2. Permintaan dan Penawaran
Kelangsungan suatu kegiatan usaha akan tergantung pada adanya kebutuhan atau permintaan atas barang dan Jasa. Untuk mengetahui berapa besar kebutuhan utama diperlukan pengumpulan data untuk dilakukan perhitungan-perhitungan guna kegiatan usaha yang akan dilakukan, misalnya :.
· Jumlah KK 500
· Pendapat rata-rata/per-bulan Rp. l00.000
· Prosentase biaya hidup dibandingkan pendapatan adalah 80 % atau Rp. 80.000,-
· sedangkan rata-rata biaya hidup utama (beras dan lauk-pauk) adalah 60 % dari total biaya hidup 0.6 x Rp. 80.000,- = 48.000,-
· Pendapatan yang dibelanjakan dilingkungan sendiri adalah 40 % dari biaya hidup utama atau 0,4 x Rp. 48.000,- = Rp. 19.200,-

Data itu menghasilkan kemungkinan belanja di lingkungan sendiri, misalnya 40 % kepada pedagang keliling (lauk pauk) dan sisanya 60 % ke toko kebutuhan hidup sehari-hari atau sebesar 0,6 x Rp. 19.200,- = Rp.11.520, – karena itu, potensi permintaan kebutuhan hidup utama sehari-hari yang dapat dipenuhi melalui belanja toko adalah Rp. 11.520,-. Disamping itu perlu pula pengamatan atas kedua toko yang ada di kawasan tersebut untuk mengetahui besarnya nilai dagangan kemampuan jual serta karakter pembeli (misalnya barang yang laku dan yang kurang laku). Jika hasilnya menunjukan hanya sebagian kecil potensi permintaan yang dapat digarap, maka masih terdapat peluang membuka usaha baru yang menjual kebutuhan hidup sehari-hari. Contoh :
· Potensi Permintaan Rp. 57.600.000,-
· Potensi Penawaran Rp. 30.000.000,-
· Berarti terdapat potensi/peluang pasar Rp. 57.600.000 – Rp. 30.000.000 = 27.600.000,-
3. Analisa Persaingan
Bisnis adalah persaingan. Lebih-lebih usaha / toko yang akan dibuka usaha itu bukan satu-satunya toko yang ada. Oleh karena itu, perlu melakukan pengamatan dan pendataan yang detail terhadap toko-toko dilokasi tersebut. Pengamatan dan pendataan misalnya menunjukkan sebagai berikut:
* Dalam waktu dekat belum ada rencana usaha baru yang serupa.
* Harga jual barang lebih mahal dari harga supermaket, dan prosentase keuntungan rata- rata 20 %.
* Kedua toko itu tidak punya fasilitas antar barang.
* Pemasok barang mendatangi toko.

Kesimpulannya, peluang pasar yang hendak diambil tidak diganggu oleh pesaing baru. Melalui pasokan langsung dari Distributor, diperoleh harga yang lebih murah dan bersaing. Upaya untuk menang bersaing dapat dilakukan pula dengan menerapkan sistem swalayan dan memberikan pelayanan pengiriman barang sampai jarak maksimal 2 km dari toko bebas biaya antar. Melalui strategi ini, akan diperoleh konsumen baru, disamping dapat menarik konsumen dari pesaing.
4. Perkembangan Harga
Satu yang amat penting, dan harus dicermati dalam dunia usaha adalah perkembangan harga jual dari barang yang diproduksi atau diperdagangkan. Keberhasilan seorang pengusaha diukur dari kecepatannya memperoleh informasi tentang perkembangan harga barang, yang dapat berbeda hanya karena perbedaan waktu dan tempat. Mereka yang dapat memanfaatkan informasi tersebut dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dari pesaingnya.
5. Saluran Distribusi
Distribusi barang dari produsen ke konsumen adalah suatu mata rantai untuk meluaskan pasar. Dimulai dari yang terdekat dengan produsen, yaitu distributor, agen, sampai pengecer. Makin dekat ke produsen, harga yang diperoleh makin rendah, tetapi dengan jumlah pembelian yang besar. Makin Jauh dari produsen harga yang diperoleh makin mahal. Sebagai upaya memperoleh harga yang lebih murah, perlu menjalin kerja sama yang baik dengan agen dan distributor.
6. Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran menyangkut promosi dan cara mengenalkan produk kepada konsumen. Selain itu rencana pemasaran yang baik juga penting untuk meyakinkan penyandang dana bahwa usaha yang akan dijalankan punya prospek yang menguntungkan, sehingga penyandang dana tertarik untuk menanamkan modalnya pada usaha tersebut.

Sumber: koran Nias
Sumafone All operator viucher tronik 24 jam non-stop


Sebelas nasehat Ward dalam bisnis


Ada beberapa hal yang harus diketahui untuk bisa sukses dalam usaha anda.


William A. Ward pernah berkata, Ada empat langkah mencapai sukses, yakni perencanaan yang tepat, persiapan yang matang, pelaksanaan yang baik, dan tidak mudah menyerah. Gunakan falsafah Ward ini agar sukses. Perinciannya sbb:


1. Ikuti perkembangan zaman. Bergabunglah dalam organisasi yang berkaitan dengan bisnis Anda. Banyak membaca dan gali informasi sebanyak mungkin. Internet akan banyak membantu Anda.


2. Buat rencana keuangan. Catat semua pemasukan dan pengeluaran setiap harinya. Buat target jangka pendek dan jangka panjang. Jangan pernah menyerahkan kondisi keuangan pada nasib. Perhitungkan dengan matang.


3.Perkirakan aliran uang tunai. Anda harus bisa memperkirakan aliran uang tunai, paling tidak tiga bulan ke depan. Jangan membuat anggaran pengeluaran yang lebih besar dari itu.


4. Bentuk dewan penasehat atau cari tenaga ahli, untuk memberi ide, saran atau kritik terhadap Anda dan produk yang ditawarkan. Mereka bisa berupa teman-teman atau anggota keluarga yang dipercaya.


5. Jaga keseimbangan antara kerja, santai, dan keluarga. Tak perlu ngoyo, karena sesuatu yang dikerjakan dengan ngoyo, hasilnya tak akan maksimal. Lagi pula, badan dan otak butuh istirahat.


6. Kembangkan jaringan (network). Tak ada salahnya berkenalan dan bergaul dengan orang-orang yang berhubungan atau bisa mendukung bisnis Anda. Siapa tahu ada ide yang bisa digali.


8. Disiplin/motivasi. Aspek terberat dalam menjalankan usaha sendiri adalah disiplin atau motivasi untuk bekerja secara teratur. Untuk mengatasinya, buatlah daftar apa saja yang harus dikerjakan hari ini dan esok. Tentukan target yang harus dicapai dalam minggu ini.


9. Selalu waspada dan siap. Rajin-rajin melakukan evaluasi terhadap pasar, produk dan sistem pemasaran. Kalau perlu, ubah cara kerja agar lebih efisien. Perbaiki cara pemasaran atau kualitas produk.


10. Cintai pekerjaan Anda. Bagaimana akan sukses, jika Anda tak punya sense of belongin pada pekerjaan dan produk yang dihasilkan. Cintai pekerjaan dan produksi sendiri, dan uang akan mengikuti Anda.


11. Jangan mudah menyerah. Para pengusaha sukses pun pernah mengalami kegagalan. Jika ingin cepat berhasil, segeralah bangkit dan belajar dari kegagalan. Jangan bersedih terlalu lama, apalagi menyerah.

Sumafone all operator voucher tronik 24 jam non-stop

Biaya balik modal


Suatu usaha dikatakan baik dan layak untuk ditekuni bila dalam perhitungan kelayakan usaha memenuhi keriteria. Adapun beberapa perhitungan yang digunakan untuk menilai kelayakan usaha antara lain break event point (BEP), B/C ratio, dan ROI (return of infestment).

1. Break event point ( BEP )
BEP merupakan titik impas suatu usaha atau titik balik modal (usaha tidak mengalami kerugian maupun keuntungan). Untuk menghitung BEP suatu usaha, ada kriteria yang dapat digunakan, yaitu BEP biaya produksi dan BEP harga produksi.

2. B/C ( benefit cost ) ratio

Benefit cost ( B/C ) ratio yang merupakan nilai perbandingan antara hasil penjualan dengan biaya operasional.

3. ROI ( return of infestment )

Return of Infestment ( ROI ) merupakan nilai perbandingan antara keuntungan usaha dengan biaya
operasional dikalikan 100%.

THE BEST PREPARATION

* Tanadi Santoso


Mitra bisnis, business wisdom hari ini akan mencoba menggambarkan bahwa dalam bisnis, persiapan yang berlebihan itu kadang justru tidaklah bagus. Namun kenyataannnya, dalam berbisnis, seseorang sering mempersiapkan segala sesuatunya secara berlebihan.


Ada sebuah cerita menarik dari pengalaman saya sendiri. Dulu saya ingin sekali menulis sebuah puisi atau cacatan kecil. Waktu itu saya masih kecil dan saya ingat betul bahwa saya menganggap hal itu adalah sesuatu yang hebat. Sesuatu yang harus saya persiapkan secara matang.


Saya ingin mempunyai kamar sendiri, meja yang ada lampunya supaya lebih enak menulisnya. Lalu saya pergi ke toko buku untuk membeli buku yang paling bagus, kertasnya mulus, beli pulpen yang tepat untuk menulis. Saya akan mempersiapan semuanya dengan baik. Saya akan membaca banyak buku tentang puisi. Sehingga pada saat hari pertama, saya bisa menulis puisi dengan baik.


Kalau Anda lihat, proses tersebut adalah umum di mana-mana. Biasanya setelah tiga bulan, Anda belum juga mulai menulis. Pada saat mulai menulis, Anda akan berpikir, "Ah, sayang kalau tulisan saya jelek. Saya perlu latihan dulu. Kata pembuka apa yang terbaik yang pertama."


Maka semua itu membuat pikiran Anda terpecah-pecah untuk mempersiapkan diri mulai menulis. Saran yang bagus adalah, kalau Anda mau menulis, ambil saja kertas, pulpen dan tulislah sesuatu. Kedengarannya kok mudah sekali. Tapi memang hidup ini kadang semudah itu.


Kalau kita melakukan persiapan yang berlebihan, maka kita akan menghabiskan energi untuk hal-hal yang tidak penting yang sebetulnya diluar dari apa yang sedang kita kerjakan.


Dalam berbisnis, seseorang sering mempersiapkan segala sesuatunya secara berlebihan. Hitung rugi, research, survey kemana-mana, tanya soal pajak, software, pembukuan atau pun melakukan ini dan itu. Semua persiapan begitu matang sehingga perhatian Anda terpecah pada hal-hal yang tidak essential. Akhirnya Anda terlalu capek untuk memulai berbisnis yang sebenarnya.


Saran saya kepada siapa saja yang mau mulai menulis, baik manual maupun secara digital pada komputer, mereka yang mau melukis atau menggambar, atau mereka yang mau memulai berbisnis. Semua itu sama saja, just do it atau langsung saja Anda lakukan. Tentu saja dengan sejumlah risiko yang sudah dibatasi, tahu sedikit banyak tentang bisnis tersebut, dan bukan berarti Anda secara total 100 persen langsung nyemplung dalam dunia bisnis. Intinya, sebuah persiapan yang berlebihan, sering membuat kita kehabisan tenaga sebelum memulai yang paling esensi.


Mitra bisnis, kalau Anda ingin melakukan perjalanan jauh atau melakukan bisnis kecil, atau melakukan hal yang baru, kalau itu tidak terlalu berisiko dan tidak terlalu susah untuk dilakukan. Lakukan saja atau just do it. Tidak harus mempersiapkannya terlalu hebat, karena energi Anda akan habis hanya untuk itu. Pada akhirnya energi Anda tidak digunakan untuk hal yang penting itu.


* entrepreneur, pengisi business wisdom di salah satu radio bisnis, pada blog-nya: www.tanadisantoso.com

SIKAP BENAR MEMULAI BISNIS SENDIRI

Oleh : Wuryanano
Pebisnis dan Penulis dalam blognya wuryanano.blogspot.com


Bukan suatu hal mudah untuk memulai bisnis sendiri, tetapi sebaliknya, juga bukanlah hal sulit untuk dilakukan. Memulai bisnis pribadi merupakan hal yang menakutkan, dan sekaligus menarik. Mengapa? Di satu sisi, hal ini dapat menimbulkan Resiko besar, sedangkan di sisi lain, kesempatan besar dalam kehidupan juga sedang menanti. Oleh karena itu, sangat masuk akal jika Anda menjadi ingin tahu, apa saja sebenarnya, yang terlibat dengan diri Anda pada saat memulai berbisnis, dan apa saja yang bisa membuat langkah bisnis Anda ini bisa sukses.
Berikut ini ada beberapa hal, yang mungkin bisa membantu Anda untuk memikirkannya sebelum terjun langsung membuka sebuah bisnis:
  1. Carilah jalan dari beberapa cara bisnis konvensional, dan cobalah. Di sini Anda tidak harus, dan memang tidak perlu langsung melakukan cara yang  benar bukan? So, Business is Learning by Doing, isn't it?
  2. Jadilah orang yang kreatif, fleksibel, dan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi, dengan mendapatkan informasi tentang pangsa pasar, dan peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi, yang sekiranya bisa mempengaruhi pangsa pasar itu.
  3. Apa tujuan pribadi Anda untuk berbisnis sendiri ini? Apa yang Anda kehendaki dalam hidup? Jenis penghasilan seperti apa yang Anda inginkan? Di manakah Anda berada 5 tahun, 10 tahun mendatang? Ini semua bisa menyatakan tujuan pribadi Anda, dan ini bukan hal sepele. Anda harus memiliki dan mengetahui tujuan pribadi yang benar-benar penting bagi Anda, karena perlu Anda ketahui, bukankah bisnis itu sendiri merupakan sesuatu yang menuntut?
  4. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda sedang melakukan sesuatu yang ingin dilakukan? Apakah Anda bekerja dengan orang-orang yang memang Anda ingin bekerja sama untuk melakukannya? Apakah menurut Anda, kira-kira pengembalian investasi sudah bisa seperti yang diharapkan? Jika ternyata muncul perasaan tidak senang, tidak "mood", maka bisa jadi Anda tidak akan menjadi pengusaha yang baik dan sukses.
  5. Punyai ide bisnis yang disertai hasrat membara atau "passion" pribadi untuk segera memulai dan mengoperasikannya. Hasrat pribadi ini semestinya menjadi bagian dari apa yang Anda kehendaki dalam hidup. Jika tidak, jangan harap Anda bisa mengubah semua ide Anda menjadi bisnis yang sukses.
  6. Lihat kembali dan pikirkan pengalaman kerja Anda. Pengalaman kerja adalah bagian dari ide bisnis. Jika Anda ingin membuka sebuah bisnis, ada baiknya jika Anda ikut program "on the job training" atau magang kerja lebih dulu di bisnis yang sekiranya Anda inginkan. Seperti di Komunitas TDA ini, ada program "Apprentice"...ini bisa juga dimanfaatkan.
  7. Harus berusaha memiliki pengetahuan dasar berbisnis, jangan ngawur atau percaya begitu saja "omongan ngawur" tokoh-tokoh bisnis yang sudah jadi milyarder yang sering bilang, bahwa kalau mau bisnis ya jalanin aja gak perlu mikir. Saya jamin pada akhirnya, jika Anda mengikuti begitu saja "anjuran ngawur" itu, maka Anda akan benar-benar mikir belakangan, dan pusing seribu keliling, akibat bisnis Anda hancur, alias bangkrut dengan hutang melimpah. Ingat, pengetahuan dasar berbisnis ini merupakan salah satu pintu masuk untuk memulai bisnis Anda sendiri. Naluri, perasaan, ataupun intuisi bukanlah pengganti untuk pengetahuan. Jadi Anda harus mau belajar mendalami bisnis dengan ilmu pengetahuan.
  8. Bertanyalah pada hati nurani Anda. Apakah Anda ingin mulai membuka bisnis baru itu karena ingin cepat menjadi kaya raya? Apakah Anda ingin cepat menjadi milyarder? Menurut saya, jika Anda ingin memulai bisnis sendiri dengan sikap seperti tersebut, maka itu bukanlah sikap yang benar. Uang memang penting, tetapi itu akan datang kemudian seperti yang Anda inginkan...setelah Anda melakukan usaha keras, tekun, pantang menyerah, dan dengan rasa hasrat membara.
  9. Punyai "inner vision", yang mengarahkan Anda untuk melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya! Berikan sesuatu yang dibutuhkan orang. Dengan “inner vision” seperti ini, maka yakinlah Anda akan dihargai orang terus-menerus, meskipun mungkin pada awalnya Anda belum menghasilkan uang yang banyak.
  10. Jika Anda sudah memiliki sikap mau melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya, maka ini akan membentuk Anda untuk memiliki komitmen sukses, dan membuat Anda untuk terus melangkah dari keadaan sekarang, untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Dan, pada gilirannya nanti, Anda akan menjadi seorang yang kaya ide, punya visi, dan sanggup menerapkan sesuatu yang lebih baik daripada orang lain, bahkan orang yang mungkin Anda lihat sebagai sosok terbaik pada saat ini.


Nah, rekan-rekan entrepreneur jika Anda bisa melakukan kesepuluh hal di atas tersebut, maka hal itu akan menjadikan Anda sebagai orang yang tidak puas dengan pekerjaan dan hasil kerja yang rata-rata (average), tetapi Anda akan menjadi orang yang puas dengan melakukan pekerjaan dan menghasilkan sesuatu yang besar (superior).
Inilah menurut saya suatu sikap yang penting dan benar ketika Anda mau memulai bisnis pribadi. Dan, jika Anda merasa telah memiliknya, maka Anda memang pantas memulai bisnis pribadi buat masa depan Anda dan keluarga Anda. Jadi, mau tunggu apa lagi?

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More